Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suporter Sepak Bola di Indonesia, Kita Semua Adalah Ultras

Reporter

Editor

Hari Prasetyo

image-gnews
Suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Antara
Suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Antara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di depan Gedung Pertunjukan Gelanggang Remaja Jakarta Selatan, Jalan Bulungan, pertengahan Agustus 2017 sore, tiba-tiba seorang pemuda tegap dan berkacamata menghampiri penulis. Pemuda itu baru saja memenangi penghargaan naskah terbaik Festival Teater Jakarta Selatan 2017. Pemuda itu pada 2019 sekarang adalah orang penting dalam komunitas suporter Persiia. Dia kini Sekretaris Jenderal The Jakmania, Diky Budi Ramadhan.

Pemuda yang bernama Diky Sumarno itu tidak berbicara tentang penghargaan yang baru saja dimenanginya atau soal teater umumnya. Dicky bicara soal tim Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta yang sudah puluhan tahun terkenal dengan sebutan akronimnya, yaitu Persija.

“Bisalah, minimal Persija empat besar,” kata Diky sambil tersenyum kepada penulis. Persija saat itu sedang berlaga di kompetisi Liga 1 Indonesia 2017.

Meski baru saja dikalahkan Persipura 3-0 di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, 18 Oktober lalu, tim dari ibukota negara yang berjuluk Macan Kemayoran ini masih menduduki peringkat keenam dari 18 tim peserta sehingga masih berpeluang menembus empat besar setelah menyelesaikan 30 pertandingan.

Tidak cuma sekali Diky bicara soal Persija, jika bertemu di Bulungan pada acara kesenian. Ia bisa berbicara dan berdiskusi berjam-jam mengenai tim pujaannya pada sela-sela acara kesenian itu berlangsung.

Pria yang baru punya satu anak kecil ini sangat mencintai Persija. Sejak bersekolah di sebuah sekolah menengah atas di Jakarta dan kemudian kuliah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, ia sudah menjadi pendukung alias suporter Persija yang tergabung The Jakmania.

Ia sebisa mungkin mengikuti kemanapun Persija pergi bertanding dan memompa semangat para pemain pujaannya berjuang di lapangan melalui teriakan atau nyanyian bersama rekan-rekannya di bangku penonton.  

Kecintaan luar biasa Diky kepada sepak bola dan tim Persija melalui aktivitasnya di Jakmania, dipupuk melalui kesukaan keluarga, terutama ayahnya, kepada tim sepak bola berjuluk Macan Kemayoran ini.

Tipikal suporter seperti ini adalah bukan penggemar sepak bola biasa, yaitu yang sekadar sesering mungkin bisa menyaksikan langsung tim idolanya bertanding atau setia menonton di tayangan televisi saat klub pujaannya tampil.

Gambarang tentang Diky lebih dari sosok suporter sepak bola biasa. Ia aktif bertemu dengan rekan-rekannya sesama suporter The Jak, ikut mengorganisir rekan-rekannya ketika harus menonton langsung di stadion, dan rajin berkomunikasi dengan para pemain tertama yang senior, seperti pemain penyerang Bambang “Bepe” Pamungkas. 

Cerita tentang Diky bisa merepresentasikan tipe suporter sepak bola yang fanatik atau biasa kita kenal dalam sepak bola modern dengan istilah suporter ultras.

Ultra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bentuk kata terikat atau tidak dapat berdiri sendiri. Arti ultra adalah luar biasa berlebih-lebihan, teramat sangat. Dalam stuktur bahasa Indonesia, kata itu wajib melekat pada kata lain. Misalnya ultraliberal, ultrakonservatif, dan ultrakanan.

Kata itu kemudian menjadi kebiasaan untuk disebut sebagai sebuah frasa dalam bahasa Indonesia jika kita berbicara tentang sepak bola dan penggemarnya, yaitu suporter ultras.

Dari sisi lain, ultras berasal dari bahasa latin yang berarti di luar kebiasaan yang juga memiliki kesamaan makna dengan kata ultra dalam bahasa Indonesia. Ultras pada awalnya identik dengan para suporter sepakbola yang berasal dari negara Italia tapi kemudian menjadi salah satu ikon global sepak bola karena pengaruh tayangan jaringan stasiun televisi.

Kita bisa menyaksikan tayangan sepak bola di liga-liga terkemuka di dunia seperti Italia dan Inggris. Komentar dalam rangkaian tayangan dan media cetak maupun online yang masuk ke sini, sebagian besar menggunakan bahasa Inggris. 

Liga-liga itu menjadi panutan dan menggerakkan satu komunitas kebudayaan tersendiri di dunia. Adapun ultras antara lain kita kenal dari sebagian kelompok suporter AC Milan atau Juventus di Seri A Liga Italia. 

Adapun Diky kelak akan kita kenal bukan tipe suporter Ultras dalam arti khusus yaitu tidak terorganisir dan kebersamaan mereka hanya diikat dengan kecintaan yang luar biasa terhadap tim yang mereka dukung.

Diky aktif berorganisasi dan mengorganisir The Jak atau The Jakmania yang berdiri sejak 19 Desember 1997 sewaktu berlangsungnya Liga Indonesia (Ligina) IV. Para periode kepengurusan 2017-2020 ini, tokoh penting dari Teater Nonton terpilih sebagai sekretaris umum The Jak. Pada periode sebelumnya, ia menjabat kepala bidang informasi dan komunikasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, dari sepak-terjangnya di sepak bola, kita bisa menelusuri kenapa suporter ultras cabang olahraga ini lahir di seluruh dunia. Kecintaan yang luar biasa, mencintai tanpa batas, dan rasa kebersamaan secara fanatik pada akhirnya mengatasi kegiatan lebih dari sekadar mendukung klub tertentu.

Bahkan, dalam perkembangan sekarang, makna suporter ultras sudah bergeser dari sekarang sebagai sebuah kelompok militan tanpa organisasi tertentu yang mendukung sebuah klub. Suporter-suporter itu sekarang pada dasarnya adalah kelompok ultras.

Ada yang seperti Diky yang kemudian bergabung dengan suporter ultras lainnya dalam sebuah organisasi terstruktur. Tapi, ada juga yang seperti Harie Pandiono yang menemui penulis ketika masih bekerja di sebuah media khusus olahraga di Jakarta pada periode 2000-an.

Harie adalah arek Malang yang sangat terdidik dan bekerja di sebuah perusahaan internasional yang berada di Indonesia. Arek adalah sebutan khas untuk anak/bung/pemuda dari kota dingin di Jawa Timur tersebut.

Harie sangat bangga dan mencintai identitas Arema yang terbentuk dari kultur yang diciptakan Aremania. Ini adalah kelompok suporter klub sepak bola Arema yang justru membesar ketika suporter resmi yang dibentuk klub itu dibubarkan pada periode 1990-an.

Aremania lahir setelah almarhum Acub Zaenal dan mendiang putranya, Lucky Acub Zaenal mendirikan klub Arema untuk mengikuti Liga Sepak Bola Utama (Galatama), kompetisi semiprofesional pertama yang digelar pada periode 1980a-n setelah adanya kompetisi amatir Perserikatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).  

Mendiang Lucky kemudian meneruskan jejaj bapaknya di Arema ketika Galatama dan kompetisi Perserikatan PSSI disatukan dalam Liga Indonesia pada 2004-2005 sebelum saham mayoritas dan kepengurusan klub ini berganti kepada tokoh-tokoh lain.

Di rentang waktu itulah, Aremania lahir dan membesar sampai sekarang tanpa wujud organisasi yang lebih mengikat seperti Jakmania.

Harie tumbuh dalam kultur Aremania seperti itu dan menggalang kecintaan kepada klubnya ke mana-mana. Ia rela bepergian ke segala penjuru Arema saat cuti kantor, termasuk rela tidur di kawasan Gelanggang Remaja Jakarta Selatan, Bulungan, ketika timnya tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada periode 2000-an.

Harie rajin menjalin hubungan dengan mereka yang berasal dari Malang, membuat situs jaringan komunikasi elektronik –karena ia ahli teknologi-, dan mengajak sesama pecinta Aremania berkumpul dan bertandang, termasuk ke Hayono Isman semasa menjadi menteri pemuda dan olahraga 1993-1998 .

Pernah sekali waktu, Harie bercerita bila ia dan teman-temannya pernah mendapat teguran dari sejumlah sesama Aremania lainnya yang lebih senior karena ia ingin mendirikan wadah baru pecinta klub sepak bola mereka yang dukung tersebut ketika berada di Jakarta.

Tapi, teguran semacam itu tidak mengendurkan semangat Harie menjadi suporter klub Arema –yang juga terus berubah nama belakangnya dari Arema, Arema Cronus, Arema Indonesia, dan sekarang Arema FC- yang militan, yaitu Aremania.

Aremania adalah lebih dari sekadar suporter yang mendukung klub dari Malang bernama Arema. Sebab, di Malang juga ada tim warisan dari kompetisi Perserikatan PSSI yaitu Persema Malang. Aremania telah meluas menjadi sebuah kultur atau komunitas budaya anak-anak Malang dengan klub sepak bola Arema sebagai simbolnya.

Pada sosok Harie, kita temukan sosok suporter Ultras yang berbeda dari Diky. Struktur Aremania sampai sekarang tak terlalu rapi seperti The Jak. Kepengurusan terpusat tidak ada ada dan hanya berupa koordinator-koordinator wilayah (korwil).

Adapun Harie, yang pernah lama tinggal di luar Jawa dan Australia, pernah menyatakan diri sebagai Aremania Korwil Kongo, Afrika. Kakak kandung dari pemusik kontemporer yang sudah berkelas internasional, Wukir Suryadi, ini mengibarkan bendera Arema Indonesia berukuran raksasa ketika hadir langsung sebagai penonton pada putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. 

Bila Diky berkomunikasi dengan sesama pecinta fanatik tim sepak bola yang mereka dukung melalui sebuah organisasi yang rapi dan terstruktur. Harie melakukannya dalam sebuah komunitas cair lewat tatap muka, telepon, dan sekarang yang menjadi kencenderungan suporter di manapun, yaitu saluran hubungan elektronik atau online.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Liga 1 2024-2025: PSM Makassar vs Madura United 2-0, Juku Eja Naik ke Peringkat 3 Klasemen Sementara

1 jam lalu

PSM Makassar saat melawan Madura United dalam laga BRI Liga 1 2024/2025. Tangkapan Layar Indosiar
Hasil Liga 1 2024-2025: PSM Makassar vs Madura United 2-0, Juku Eja Naik ke Peringkat 3 Klasemen Sementara

PSM Makassar menekuk Madura United 2-0 pada pekan kedelapan Liga 1 berkat gol dari Yuran Fernandes di menit ke-40 dan Tito Okello di menit ke-90+6.


Hasil Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya 2-0, Rekor Tak Terkalahkan Bajul Ijo Musim Ini Terhenti

5 jam lalu

Pemain Persib Bandung Edo Febriansah (kanan) merayakan gol yang dicetaknya bersama Beckham Putra di laga tanpa penonton pertandingan BRI Liga 1 antara Persib Bandung lawan Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat , 18 Oktober 2024. TEMPO/Prima mulia
Hasil Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya 2-0, Rekor Tak Terkalahkan Bajul Ijo Musim Ini Terhenti

Kemenangan atas Persebaya Surabaya ini membuat Persib Bandung naik ke peringkat kedua klasemen sementara Liga 1.


Hasil Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Babak 1 Skor 1-0

6 jam lalu

Persib vs Persebaya. Foto : Vidio
Hasil Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Babak 1 Skor 1-0

Persib Bandung unggul sementara 1-0 atas Persebaya Surabaya pada pertandingan pekan kedelapan Liga 1, berkat gol yang dibuat Edo Febriansyah.


Jadwal Bola Akhir Pekan, 19-20 Oktober 2024: Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, Liga Jerman, Liga Prancis, Liga Arab Saudi, MLS, dan Liga 1

12 jam lalu

Ilustrasi sepak bola. REUTERS/Yves Herman
Jadwal Bola Akhir Pekan, 19-20 Oktober 2024: Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, Liga Jerman, Liga Prancis, Liga Arab Saudi, MLS, dan Liga 1

Jadwal Bola akhir pekan ini akan menampilkan Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, Liga Jerman, Liga Prancis, Liga Arab Saudi, MLS, dan Liga 1.


Prediksi PSBS Biak vs Semen Padang FC di Liga 1 Jumat 18 Oktober 2024: Jadwal, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

14 jam lalu

PSBS Biak di Liga 1 Instagram/Psbsofficial
Prediksi PSBS Biak vs Semen Padang FC di Liga 1 Jumat 18 Oktober 2024: Jadwal, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Jadwal pekan kedelapan Liga 1 2024-2025 Jumat hari ini akan menampilkan laga PSBS Biak vs Semen Padang FC. Inilah prediksinya.


Jadwal Live dan Prediksi PSM Makassar vs Madura United di Pekan Kedelapan Liga 1 Jumat Malam 18 Oktober 2024

16 jam lalu

PSM Makassar. (Instagram/@psm_makassar)
Jadwal Live dan Prediksi PSM Makassar vs Madura United di Pekan Kedelapan Liga 1 Jumat Malam 18 Oktober 2024

Jadwal pekan kedelapan Liga 1 2024-2025 Jumat malam ini akan menghadirkan PSM Makassar vs Madura United. Simak H2H dan prediksinya.


Prediksi Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Pekan Kedelapan Liga 1, Jumat 18 Oktober 2024: Jadwal Live, H2H, Perkiraan Pemain

17 jam lalu

Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya.
Prediksi Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Pekan Kedelapan Liga 1, Jumat 18 Oktober 2024: Jadwal Live, H2H, Perkiraan Pemain

Laga besar akan hadir pada pekan kedelapan Liga 1 Jumat 18 Oktober, yakni Persib Bandung vs Persebaya Surabaya. Simak prediksinya.


Jadwal Liga 1 Jumat 18 Oktober 2024: 3 Laga Pekan Ke-8, Ada Persib Bandung vs Persebaya Surabaya dan Makassar vs Madura United

17 jam lalu

Pemain Persib Bandung Dimas Drajad (bawah) merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persija Jakarta di laga BRI Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin 23 September 2024. Pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 pekan keenam tersebut berakhir dengan skor 2-0 untuk Persib. TEMPO/Prima Mulia
Jadwal Liga 1 Jumat 18 Oktober 2024: 3 Laga Pekan Ke-8, Ada Persib Bandung vs Persebaya Surabaya dan Makassar vs Madura United

Jadwal Liga 1 pada Jumat, 18 Oktober 2024, akan menampilkan big match: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya. Selain itu ada dua menarik lain.


Persija Jakarta Kalahkan PSIS Semarang 2-0 di Pekan Kedelapan Liga 1, Carlos Pena Bela Para Strikernya yang Gagal Cetak Gol

18 jam lalu

Pesepak bola Persija Jakarta Maciej Jacek Gajos (ketiga kanan) melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang PSIS Semarang pada pertandingan BRI Liga I di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 17 Oktober 2024. ANTARA/Makna Zaezar
Persija Jakarta Kalahkan PSIS Semarang 2-0 di Pekan Kedelapan Liga 1, Carlos Pena Bela Para Strikernya yang Gagal Cetak Gol

Pelatih Persija Jakarta Carlos Pena mengingatkan bahwa di tim asuhannya urusan mencetak gol menjadi tugas semua pemain.


Rekap Hasil dan Klasemen Liga 1 Kamis 17 Oktober 2024: PSIS Semarang vs Persija Jakarta 0-2, Dewa United vs Persik Kediri 2-3

1 hari lalu

Pertandingan PSIS Semarang vs Persija Jakarta pada pekan kedelapan Liga 1, di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Kamis, 17 Oktober 2024. Tim Media Persija
Rekap Hasil dan Klasemen Liga 1 Kamis 17 Oktober 2024: PSIS Semarang vs Persija Jakarta 0-2, Dewa United vs Persik Kediri 2-3

Persija Jakarta kembali ke jalur kemenangan setelah menekuk PSIS Semarang dengan skor 2-0 pada pekan kedelapan Liga 1.