TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Satgas Antimafia Bola Wilayah Jawa Timur, Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan pengaturan skor dalam pertandingan Madura United kontra Persib Bandung.
Gidion, yang juga menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, menyebut telah melakukan beberapa langkah penyelidikan terkait informasi keberpihakan wasit pada saat pertandingan yang dimenangkan tuan rumah Madura United itu.
Langkah pertama yang sudah dilakukan Satgas adalah mememutar kembali video pertandingan dengan mengundang pengamat sepak bola untuk mendapatkan referensi. Selain itu memeriksa saksi dari kedua pihak suporter, Bobotoh dan K-conk.
"Setelah itu kami akan mengkonfirmasi dengan penyelenggara atau perangkat pertandingan," kata Gidion menjawab konfirmasi Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Selasa, 8 Oktober 2019.
Pertandingan pekan ke-22 Liga 1 antara tuan rumah Madura United dan Persib Bandung pada Sabtu lalu, 5 Oktober 2019, menuai kontroversi. Sempat tertinggal 0-1 lewat gol cepat Febri Hariyadi, tuan rumah berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1.
Tim berjulukan Laskar Sape Kerrap tersebut berhasil membalik keunggulan lewat gol bunuh diri pemain Persib, Nick Kuipers, dan tendangan penalti pemain naturalisasi Alberto Goncalves.
Bobotoh, suporter Persib, menyoroti kinerja wasit Faulur Rosy yang memimpin pertandingan. Mereka menganggap wasit asal Aceh tersebut berpihak ke tim tuan rumah dengan mudah memberikan pelanggaran untuk Madura United.
Merasa timnya dipermainkan wasit, Bobotoh lalu menyerbu akun Instagram Ketua Satgas Antimafia Bola, Brigadir Jenderal Hendro Pandowo. Hendro pun langsung merespon dan menyatakan sudah berkoordinasi dengan Satgaswil untuk menyelidikinya.
NUR HADI