TEMPO.CO, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia akan melawan Vietnam dalam laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa, 10 Desember 2019. Pertandingan akan berlangsung mulai 19.00 WIB dengan disiarkan TVRI dan RCTI.
Berikut sejumlah hal penting terkait dengan laga ini:
Komentar Indra Sjafri
Pelatih Timnas U-23, Indra Sjafri, menyatakan ia dan anak asuhnya bertekad membawa pulang medali emas. "Yang pertama kali saya lakukan ketika saya mendapatkan medali emas adalah mengantarkannya ke makam orang tua saya," ujar Indra.
Kesedihan membuat kalimat yang terlontar dari Indra terdengar tersendat-sendat. Menurut juru taktik asal Sumatera Barat itu, dirinya tidak sempat mengunjungi makam kedua orang tuanya karena terkendala waktu. "Kemarin saya tidak sempat pamit ke makam orang tua saya. Seharusnya saya ke sana sebelum berangkat ke SEA Games 2019," kata dia.
Nazar di genggaman menjadi salah satu motivasi Indra Sjafri untuk membawa medali emas sepak bola putra SEA Games 2019 ke Indonesia, untuk pertama kalinya sejak tahun 1991.
Menurut Indra, bukan cuma dirinya, medali emas tersebut juga dinanti-nantikan oleh lebih dari 260 juta penduduk Indonesia. "Pertandingan itu ditunggu oleh masyarakat Indonesia," tutur pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-22 2019 tersebut.
Ia menyatakan, anak asuhnya siap tempur menghadapi laga ini. "Semua pemain kami siap. Tidak ada yang tidak fit," kata dia, Senin.
Indra juga menegaskan, timnya tak tertekan menjelang laga puncak ini. "Ini hanya final SEA Games. Kenapa harus stres? Kalau sakratulmaut tidak apa-apa kita stres," ujar dia.
Menurut Indra, anak-anak asuhnya tidak terpengaruh dengan besarnya sorotan publik Tanah Air ke skuat berjuluk Garuda Muda saat ini. Timnas U-23 tetap fokus dan konsentrasi menyambut pertandingan penting tersebut.
"Yang penting adalah niat baik, usaha yang keras dan doa. Kami harus berjuang karena hanya ada dua pilihan yaitu kita yang menang atau mereka," kata Indra.
Komentar Pelatih Vietnam
Tim Vietnam bertekad merebut medali emas sepak bola putra SEA Games 2019. “Kami selangkah lagi menjadi juara. Dengan banyaknya dukungan dan cinta dari rakyat Vietnam, saya dan tim merasa bertanggung jawab untuk memberikan gelar juara SEA Games ini bagi mereka,” ujar Park Hang Seo, pelatih Vietnam.
Menurut pelatih asal Korea Selatan tersebut, masyarakat Vietnam sudah sangat menantikan gelar kampiun sepak bola putra SEA Games 2019. Sebab, terakhir kali mereka menjadi yang terbaik di cabang olahraga tersebut adalah pada SEA Games 1959 atau 60 tahun lalu. Saat itu, SEA Games masih bernama South East Asia Peninsular Games (SEAP Games). Bahkan Vietnam kala itu masih disebut Vietnam Selatan.
Antusiasme rakyat Vietnam menyambut laga puncak sepak bola SEA Games tersebut salah satunya terlihat dari dukungan langsung Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc kepada skuat asuhan Park. “Perdana Menteri mengirimkan pesan kepada saya dan pemain bahwa rakyat Vietnam selalu berada di sisi kami,” tutur Park Hang Seo.
Park juga menganggap momen merebut medali emas putra pada SEA Games 2019 juga sangat tepat mengingat pada Ahad lalu timnas putri Vietnam juga menjadi yang terbaik di sektor sepak bola putri. "Saya mempunyai mimpi, kami akan kembali ke Vietnam sebagai juara sepak bola putra dan putri. Kami harus mencontoh apa yang ditampilkan pesepak bola putri kami. Mereka sudah menunjukkan semangat Vietnam yang sesungguhnya," kata Park.
Pertemuan Sebelumnya
Laga timnas U-22 Indonesia menghadapi Vietnam di final SEA Games 2019 akan menjadi pertemuan keempat kedua tim sepanjang tahun 2019. Skuad asuhan Indra Sjafri sempat bersua Vietnam di semifinal Piala AFF U-22 2019, Februari 2019. Saat itu,hasil Indonesia menang 1-0.
Lalu, mereka berhadapan kembali di bulan Maret 2019 dalam laga Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Di pertandingan itu, giliran Indonesia kalah 0-1.
Dalam pertemuan terbaru, Indonesia bertanding melawan Vietnam di Grup B SEA Games 2019. Indonesia takluk 1-2.
Di arena SEA Games, kedua negara baru pertama kali di final sepak bola putra.
Perbadingan Prestasi Kedua Tim
Indonesia pernah dua kali menjadi juara, pada 1987 dan 1991. Vietnam baru sekali menjadi juara pada 1959, atau edisi pertama SEA Games yang kala itu masih bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games).
Saat Indonesia dan Vietnam menjadi juara, kompetisi masih memakai timnas senior. Aturan soal tim berusia di bawah 23 tahun baru diterapkan 2001. Sejak itu Indonesia dan Vietnam sama-sama gagal juara. Torehan terbaik Vietnam adalah tiga kali menjadi runner-up, sedangkan Idonesia dua kali menjadi urutan kedua.
ANTARA | PSSI