Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Kekalahan Barcelona dari Valencia pada akhir pekan lalu berimbas pula pada Frenkie de Jong, 22 tahun. Di Mestalla, Blaugrana kalah dua gol tanpa balas.
Dalam laga ini, De Jong disebut tak banyak berperan. Hal itu berbeda dengan ketika ia tampil dalam laga pertama musim ini pada September lalu. Saat itu, dia main cantik. Tak hanya bikin gol, tapi dia juga melepaskan operan yang berakhir dengan terjadinya gol. Barcelona pun tampil hebat. Mereka menang 5-2.
Karena Barca kalah oleh Valencia, De Jong pun kena damprat. Pemain pindahan dari Ajax Amsterdam pada musim panas ini itu dinilai belum tampil maksimal bersama Barcelona.
Statistik pun berbicara. Dari 28 laga bersama La Blaugrana, dia baru mencetak satu gol dan tiga assist. Tentu banyak pihak yang gerah. Apalagi dia dibeli dengan harga tak murah, yakni 75 juta pound.
Nama De Jong mengkilap pada musim lalu saat tampil bersama Ajax, yang melaju hingga babak semifinal Liga Champions. Bersama Mathijs de Ligt, dia menjadi incaran klub-klub besar.
Barcelona bergerak cepat. Di bursa musim dingin, dengan kedekatan hubungan kedua klub, Barca sudah mendapatkan De Jong.
Dia tidak segera berangkat ke Camp Nou. Barcelona meminjamkannya ke klub asal, Ajax. Setelah musim berakhir, dia pun bergabung bersama Lionel Messi.
Namun nyatanya, setengah musim berputar, kritik bermunculan. Persis seperti yang dialami rekannya, De Ligt, di Juventus. Di sana, bek tangguh itu kesulitan mendapatkan permainannya seperti di Eredivisie. Manajer Juventus Maurizio Sarri pun memarkirnya sebagai pemain cadangan.
Legenda sepak bola Belanda, Ruud Gullit, tak sependapat. Menurut dia, De Jong bukannya cupu, melainkan belum menunjukkan kemampuan terbaiknya. “Kenyataannya, Frenkie memang tidak begitu baik. Dia bisa tampil lebih bagus lagi,” kata Gullit. “Saya berbicara seperti ini karena dia bisa tampil lebih bagus lagi. Frenkie harus bermain dengan lebih baik.”
Gullit pun yakin akan kemampuan juniornya di tim nasional Belanda itu. “Saya melihat dia masih bisa berkontribusi,” katanya.
Semestinya De Jong memang harus bangkit dan menjawab kritik yang menyembur padanya. Apalagi pelatih Los Cules, Quique Setien, ikut membela. Setien bertanggung jawab atas kritik itu. Sebab, dia sendiri yang meminta De Jong mengubah cara bermainnya. "Kami tengah meminta dia melakukan suatu hal yang berbeda," katanya.
Nah, di Camp Nou, Senin dinihari nanti WIB, 3 Februari 2020, saat Barcelona menjamu Leganes di babak 16 besar Copa del Rey, dia punya kesempatan untuk memainkan strategi yang diinginkan oleh sang pelatih. Sekaligus menjawab kritik yang menyemburnya.
GOAL | MARCA | IRFAN B.
