TEMPO.CO, Jakarta - Laga semifinal Liga Champions antara Lyon vs Bayern Munchen akan tersaji pada Kamis mendatang. Kedigdayaan Bayern Munchen akan diuji oleh tim kuda hitam Lyon yang sebelumnya dipandang sebelah mata.
Perjalanan Lyon musim ini bisa dibilang sangat mengejutkan. Pasalnya, skuad asuhan
Rudi Garcia tak tampil cukup apik di kompetisi domestik. Lyon mengakhiri musim
dengan hanya menduduki posisi ketujuh sebelum akhirnya Liga Prancis dihentikan
karena pandemi Covid-19.
Di Liga Champions, Memphis Depay cs mampu menyingkirkan dua tim yang lebih
daifavoritkan, Juventus dan Manchester City. Kemenangan 3-1 yang didapatkan Lyon
atas Manchester City terasa sangat mengejutkan karena skuad asuhan Pep Guardiola
dianggap memiliki semua persyaratan untuk melaju ke partai final.
Yang sangat menarik adalah karena Lyon praktis hanya memiliki penguasaan bola
sebesar 28 persen pada laga kontra Manchester City. Akan tetapi mereka mampu menciptakan enam tembakan ke arah gawang, tak kalah jauh dari tujuh tembakan yang dilepaskan Manchester City ke gawang Lyon.
Efektivitas dan efisiensi merupakan kunci permainan yang diterapkan Garcia. Hal
itu akan mendapatkan ujian berat dari Bayern Munchen yang merupakan tim paling
ganas di Eropa, bahkan di dunia saat ini.
Munchen juga bukan Manchester City. Delapan gol yang mereka ciptakan ke gawang
Barcelona pada babak perempat final membuktikan satu hal, mereka bisa mencetak gol dari semua sisi lapangan. Sayap kanan, kiri, depan, gelandang bahkan bek Joshua
Kimmich ikut menyumbang gol pada laga itu.
Artinya, semua pemain yang diturunkan Hansi Flick bisa memiliki kualitas yang sama
apiknya untuk urusan mencetak gol. Musim ini, tercatat hanya bek Jerome Boateng
dan penjaga gawang Manuel Neuer yang merupakan bagian skuad inti Bayern Munchen yang belum mencetak gol di Liga Champions.