TEMPO.CO, Jakarta - Buntut dari invasi Rusia ke Ukraina, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, resmi menjatuhkan sanksi ke pemilik klub Chelsea, Roman Abramovich. Seluruh aset yang dimiliki miliarder asal Rusia tersebut akan dibekukan. Dampaknya tidak hanya dirasakan Abramovich sendiri, tapi juga klub raksasa Inggris secara keseluruhan.
Seperti yang dilaporkan Reuters, keputusan pembekuan aset Roman Abramovich tersebut diambil pemerintah Inggris lantaran dirinya memiliki hubungan dekat dengan rezim Vladimir Putin. Di sisi lain, Inggris yang berada di kubu Uni Eropa sepakat untuk mendukung Ukraina. “Tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin di Ukraina,” kata Johnson.
Keputusan itu tentunya akan merugikan klub yang diakuisisi Abramovich sejak 2003 tersebut. The Blues akan terancam mengalami krisis keuangan hingga berpotensi ditinggalkan oleh sejumlah pemain kuncinya. Melansir Forbes, berikut enam sanksi kerugiaan yang harus ditanggung Chelsea pasca aset Abramovic dibekukan oleh pemerintah Inggris:
1. Abramovich Tidak Bisa Menjual Chelsea
Setelah sanksi pembekuan seluruh aset dilayangkan, Abramovich berniat untuk menjual klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut. Namun, hal itu tidak bisa dilakukannya tanpa persetujuan pemerintah Inggris. Selama sanksi ini diberlakukan, pihak pemerintah telah memaksa Abramovich untuk menunda penjualan klub.
2. Tidak Dapat Membeli atau Menjual Pemain
Meski masih mendapatkan izin untuk merampungkan sisa pertandingan Liga Premier musim ini, tetapi klub asuhan Thomas Tuchel itu dilarang membeli atau menjual pemain. Lebih-lebih, jika sanksi ini masih berlanjut hingga musim panas tentu akan menjadi beban berat yang harus ditanggung Chelsea.
3. Terancam Kehilangan Pemain Inti
Selain tidak bisa melakukan transfer pemain, Chelsea harus menerima pil pahit karena berpotensi ditinggalkan oleh sejumlah pemainnya. Hal itu terjadi karena The Blues dilarang melakukan perpanjangan kontrak terhadap pemainnya yang akan segera berakhir di akhir musim ini. Pemain seperti Cesar Azpilicueta, Antonio Rudiger, dan Andreas Christensen akan meninggalkan klub.
4. Tidak Bisa Menjual Tiket Pertandingan dan Kehilangan Hak Siaran
Masalah yang lebih besar bagi Chelsea adalah bahwa siaran dan uang tiket pertandingan akan dibekukan. Beberapa penjualan tiket yang hangus mungkin tidak akan terlalu merugikan Chelsea, tetapi begitu pembayaran siaran itu berhenti datang, klub akan berjuang untuk membayar gaji pemain. Dengan ini, pemerintah Inggris berupaya untuk memastikan Abramovich tidak mendapat untung selama periode sanksi.
5. Merchandise Hanya Boleh Dijual Pihak Ketiga
Seperti halnya pada sanksi tiket penjualan dan hak siaran, pemerintah Inggris tidak menghendaki Chelsea meraup keuntungan dari hasil penjualan merchandise. Namun, pihak ketiga yang sudah memiliki kit Chelsea masih diperbolehkan untuk terus menjual barang-barang tersebut.
6. Chelsea Diambang Kebangkrutan
Dilansir dari Daily Mail, pengamat keuangan sepak bola dari Universitas Liverpool, Kieran Maguire, mengatakan jika Abramovich merasa sedang dijadikan kambing hitam dari operasi militer Vladimir Putin, dirinya dapat menuntut klub untuk membayar hutang sebesar 1.5 milyar dollar. Apabila hal itu terjadi, dapat dipastikan bahwa Chelsea akan mengalami kebangrutan.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Pemerintah Inggris Resmi Jatuhi Sanksi untuk Roman Abramovich
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.