TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona bisa bernafas lega untuk sementara waktu. Para petinggi klub sudah mencapai kesepakatan untuk mendapatkan dana segar agar krisis keuangan klub tidak semakin berdarah-darah.
Presiden Barcelona Joan Laporta bersama para direksi sudah mendapatkan lampu hijau dari delegasi majelis umum klub untuk menjalankan dua proposal yang diajukan.
Solusi pertama yang ditawarkan Laporta ialah menjual saham yang dimiliki perusahaan merchandise atau Barca Licensing and Merchandising (BLM). Total saham yang bakal ditawarkan atau dilepas sebanyak 49 persen.
Solusi kedua dari proposal yang ditawarkan ialah menjual atau mengalihkan hak siar Liga Spanyol (La Liga). Jumlah saham atau pembagian hak siar yang bakal dilepas mencapai 25 persen untuk 25 tahun.
Laporta mengklaim jika penawaran tersebut berjalan mulus maka total dana segar yang bisa dikantongi Barcelona sedikitnya mencapai USD 600 juta. Saat ini, menurut dia, manajemen akan segera mencari pihak penawar terbaik.
Jika para petinggi Barcelona gagal menemukan penawar terbaik, maka upaya untuk memulihkan keuangan klub bakal semakin panjang dan akan menjadi pukulan telak. Dana segar tersebut bisa jadi modal utama pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, untuk berburu pemain yang diharapkan di bursa transfer.
Lebih lanjut, Laporta mengatakan di hadapan majelis tidak ada niatan untuk meminta bantuan dana kepada para mitra Barcelona. "Kami tidak akan meminta uang kepada mitra karena Anda tidak pantas mendapatkannya. Anda tidak bertanggung jawab atas salah urus sumber daya yang dibuat," ujar Joan Laporta mengutip Marca, Jumat, 16 Juni 2022.
Barcelona tengah menghadapi badai krisis keuangan. Sejumlah langkah sudah dilakukan manajemen klub, salah satunya ialah memangkas gaji para pemain. Selain itu, mereka juga sudah melepas sejumlah pemain diantaranya sang bintang Lionel Messi untuk mengurangi beban keuangan.
Sebelumnya, Wakil Presiden Keuangan Barcelona Eduard Romeu mengatakan bahwa klub memerlukan dana sebesar 500 juta euro (Rp7,75 triliun) untuk keluar dari krisis keuangan. “Ini masih sangat panas. Namun, dibandingkan dengan tahun lalu, kami tahu di mana kami berada dan penting untuk menemukan masalahnya,” ujar Romeu, Kamis, 9 Juni 2022.
"Angka yang paling banyak menimbulkan kerusakan adalah ketidakseimbangan aset. Dana negatif mencapai 500 juta," tutur Romeu.
Menurut dia, jika manajemen Barcelona berdiam diri dan tidak melakukan sesuatu, maka kerugian akan terus bertambah. “Anda bisa menambahkan 150 juta euro dalam kerugian musim ini jika kami tidak melakukan apa-apa," tuturnya.
Baca: Joan Laporta Tidak Akan Bawa Lionel Messi Kembali ke Barcelona
MARCA