TEMPO.CO, Jakarta - Pep Guardiola mengonfirmasi dirinya dilempari koin dari kerumunan penonton saat pertandingan Liga Inggris Liverpool vs Manchester City di Anfield pada Minggu, 16 Oktober 2022.
Dalam laga itu, gol pemain Manchester City, Phil Foden, pada menit ke-55, dianulir, setelah dilakukan pengecekan VAR dan diketahui Erling Haaland lebih dulu melakukan pelanggaran terhadap Fabinho saat sebelum terjadinya gol tersebut.
Liverpool kemudian mencetak gol melalui Mohammed Salah pada menit ke-76. Gol ini merupakan serangan balik yang berasal dari umpan kiper Alisson Becker. Gol Salah ini menjadi penentu kemenangan tim tuan rumah.
Aksi pelemparan koin ke arah Guardiola itu dilakukan sesaat setelah Foden mencetak gol yang kemudian dianulir.
Berbicara soal insiden pelemparan koin itu setelah pertandingan, Guardiola berbicara dengan sinis: "Lain kali kita akan melakukannya dengan lebih baik. Itu tidak berhasil. Mereka akan mencobanya lagi tahun depan."
Ini bukan pertama kalinya ada masalah penonton di saat pertandingan berlangsung yang melibatkan Liverpool dan City di Anfield, dengan persaingan antara kedua klub yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2018, bus tim City dilempari botol dan benda lain saat tiba di lapangan pertandingan Liga Champions.
"Semua koin itu, mereka mencoba melempar, tetapi tidak ada yang kena. Mereka menyasar pelatih itu bertahun-tahun yang lalu," kata Guardiola berbicara soal insiden terbaru yang dia alami saat pertandingan di kandang Liverpool.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, tidak mengetahui mengenai insiden itu. Meski begitu, dia meminta maaf atas nama klub tuan rumah.
"Oh, mengerikan. Saya minta maaf. saya minta maaf untuk itu. Saya tidak tahu tentang itu. Seharusnya tidak pernah terjadi," kata Klopp.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan klub, Liverpool mengatakan: "Kami mengetahui insiden yang melibatkan benda-benda yang dilemparkan ke area teknis pada pertandingan hari ini. Ini adalah perilaku yang benar-benar tidak dapat diterima dan bukan standar perilaku yang kami harapkan di Anfield. Itu akan diselidiki sepenuhnya menggunakan CCTV dan mereka yang terbukti bersalah akan dihukum, termasuk larangan seumur hidup dari Stadion Anfield dan kemungkinan perintah larangan sepak bola."
Di sisi lain, Liverpool juga sangat kecewa dengan nyanyian keji dari suporter tim tandang. Polisi Merseyside kemudian mengonformasi bahwa grafiti menyerang telah disemprotkan di bagian tandang.
"Kami sangat kecewa mendengar nyanyian keji yang berkaitan dengan tragedi stadion sepak bola dari bagian tandang selama pertandingan hari ini di Anfield. Ruang di bagian tandang juga dirusak dengan grafiti yang serupa.
"Kami tahu dampak perilaku seperti itu terhadap keluarga, penyintas, dan semua yang terkait dengan bencana semacam itu.
"Kami bekerja dengan otoritas terkait dan kami juga akan bekerja dengan Manchester City untuk melakukan yang terbaik untuk memastikan nyanyian ini dihapuskan dari sepak bola sama sekali."
Kemudian pada hari Minggu, Polisi Merseyside mengkonfirmasi bahwa mereka akan melakukan penyelidikan atas peristiwa di Anfield.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami bekerja sama dengan LFC dan MCFC untuk memahami apa yang telah terjadi selama pertandingan di Anfield hari ini, Minggu 16 Oktober," pernyataan kepolisian.
"Kami telah mengetahui bahwa perilaku ofensif telah terjadi selama pertandingan Liverpool vs Manchester City, dan grafiti ofensif itu disemprotkan di bagian tandang."
"Perilaku seperti itu tidak akan ditoleransi, dan kami bekerja dengan kedua klub untuk mengidentifikasi dan mengadili siapa pun yang ditemukan bertanggung jawab atas perilaku ofensif."
Sky Sports News telah menghubungi Manchester City untuk memberikan komentar tentang nyanyian dari tim tandang di Anfield.
Kemenangan itu membuat Liverpool mencatat rekor tak terkalahkan dalam lima pertandingan melawan Manchester City asuhan Pep Guardiola.
SKY SPORTS
Baca Juga: Pep Guardiola Nilai Liverpool Masih Jadi Rival Mengejar Trofi Liga Inggris
