Skenario pertandingan
Kedua tim akan memasang formasi ofensif. Dengan materi pemain yang dimiliki kedua tim, laga ini diperkirakan akan berlangsung menghibur.
Prancis terus disergap penyakit cedera yang bahkan sudah terjadi sebelum Piala Dunia 2022 ini mulai. Kini penyakit itu semakin akut setelah bek kiri Lucas Hernandez robek ligamen anteriornya tepat saat Australia mencetak gol Selasa lalu.
Pemain Bayern Munchen itu terpaksa absen sampai turnamen ini. Tetapi pelatih Didier Deschamps memiliki pengganti yang tepat pada diri Theo Hernandez yang juga adik Lucas, yang tampil sama menawannya dengan sang kakak sewaktu menghadapi Australia.
Kehadiran Theo bisa membuat sektor pertahanan Prancis tetap kokoh seperti sebelumnya. Mereka memiliki kemampuan mumpuni untuk membendung serangan Denmark yang kerap datang dari sektor sayap.
Deschamps juga tak bisa menurunkan Kingsley Coman karena masalah panggul. Kabar baiknya dia sudah bisa menurunkan Raphael Varane yang saat melawan Socceroos menepi. Ini menjadi isyarat bahwa Dayot Upamecano dan Ibrahima Konate harus rela tak lagi menjadi starter.
Tetapi itu tak akan membuat kekokohan benteng pertahanan Prancis berkurang. Sebaliknya, Denmark akan lebih sibuk menangkis serangan kuartet Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe. dan Olivier Giroud, ketimbang memikirkan cara menembus Raphael Varane cs di daerah pertahanan Prancis.
Denmark juga kehilangan salah satu pemain intinya setelah gelandang Thomas Delaney terserang cedera kala melawan Tunisia. Dia mungkin absen lebih dari satu pertandingan. Selebihnya, Kasper Hjulmand tidak direpotkan oleh masalah cedera lainnya, termasuk playmaker Christian Eriksen.
Tetapi ketidakhadiran Delaney membuat Eriksen bisa lebih beroperasi lebih ke dalam mendekati pertahanan sendiri bersama Pierre-Emile Hojbjerg. Ini bisa mempengaruhi kuantitas pasokan bola dari tengah kepada Kasper Dolberg.
Dolberg sendiri kemungkinan dipasang sejajar dengan Andreas Skov Olsen dan Mikkel Damsgaard yang kali ini mungkin diturunkan sejak awal pertandingan.
Tiga penyerang dalam formasi 3-4-3 menjadi pilihan ideal ketimbang menaruh dua striker saat menghadapi Tunisia, mengingat Prancis jauh lebih ofensif ketimbang lawan pertama Denmark.
Pelapis kiper Kasper Schmeichel masih akan mengandalkan struktur tiga bek yang terdiri dari Joachim Andersen, Andreas Christensen, dan kapten Simon Kjaer.
Mereka akan diapit Oliver Christensen dan Joakim Maehle di kedua sayap. Mereka bakal menjadi faktor kunci yang mementahkan serangan Prancis yang dimotori Kylian Mbappe.
Statistik Penting Prancis vs Denmark
• Ini pertemuan keempat Prancis dengan Denmark dalam fase grup Piala Dunia.
• Denmark memenangkan dua pertandingan terakhir dengan Prancis, tetapi dari total 16 pertemuan, Les Bleus lebih baik dari pada Tim Dinamit karena menggenggam delapan kemenangan atau dua kemenangan lebih banyak dari Denmark.
• Prancis berstatus juara bertahan setelah menjadi kampiun Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah edisi 1998, sedangkan Denmark yang semifinalis Euro 2020 membuat pencapaian terbaik sebagai perempat finalis 1998 di Prancis.
• Prancis memenangkan lima pertandingan Piala Dunia terakhirnya tapi tak pernah menang enam kali berturut-turut dalam pertandingan putaran final Piala Dunia.
• Sebaliknya Denmark selalu seri dalam empat pertandingan terakhirnya dalam turnamen Piala Dunia.
• Denmark dua kali mengalahkan Prancis dalam Nations League baru-baru ini, masing-masing 2-1 di Paris dan 2-0 di Kopenhagen.
• Olivier Giroud membutuhkan satu gol lagi untuk menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Prancis untuk menyisihkan Thierry Henry dari status itu setelah mengoleksi 51 gol.
Prediksi Prancis vs Denmark
Prancis telah membuktikan masih perkasa setelah ditinggal banyak bintangnya karena cedera. Mereka akan menghadapi laga ini dengan optimisme tinggi.
Dalam pertemuan sebelumnya Denmark mampu meraih hasil baik atas Prancis, termasuk dalam dua UEFA Nations League. Tapi, mereka terlihat tumpul saat melawan Tunisia.
Kondisiitu, ditambah materi pemain yang dimiliki kedua tim, membuat Prancis lebih diunggulkan untuk memenangi pertandingan. Komputer super milik Opta menyebut Prancis memiliki peluang menang 52 persen, sedangkan Denmark hanya 22 persen.