Menurut Matus, Maradona adalah pemimpin seluruh bangsa dan menyatukan semua orang Argentina setelah bertahun-tahun perjuangan ekonomi, kediktatoran militer, dan perselisihan sosial.
“Dia membangkitkan rasa bangga menjadi orang Argentina yang telah kami lupakan, dan dialah alasan kaus biru putih ini menjadi begitu populer,” kata Matus sambil menunjuk lautan kaus Argentina di kerumunan suporter di depannya.
Bagi sebagian besar penggemar yang telah melakukan perjalanan ke Qatar, cinta dan penghormatan terhadap Maradona telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Mauro, yang melakukan perjalanan dari Cordoba di Argentina tengah, mengenakan kaus Maradona yang sudah usang untuk setiap pertandingan di Qatar. “Ayah saya membelinya saat Piala Dunia 1986 dan memberikannya kepada saya,” katanya. “Bersamaan dengan kaus itu, ayah saya menyampaikan cintanya kepada Diego dan mengajari saya bahwa Maradona berjuang untuk semua orang yang tidak beruntung di dunia.”
Setiap kali suporter pergi ke pertandingan Argentina, termasuk partai final Argentina vs Prancis, nama Maradona ada di bibir mereka saat mereka menyanyikan lagu kebangsaan, wajahnya terpampang di spanduk, dan nomornya tercetak di baju mereka.
"Dia ada di hati kami, jiwa kami, darah kami," kata Matus sambil menepuk dadanya, dan menambahkan, "Maradona adalah Argentina, dan Argentina adalah Maradona.”
Baca: Argentina Juara Piala Dunia 2022, Scaloni: Ini Momen untuk Dinikmati, Terutama bagi Rakyat
AL JAZEERA