TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Federasi Sepak Bola Prancis, FFF, Noel Le Graet, mengungkap keinginannya agar Didier Deschamps tetap melatih timnas Prancis meski gagal mempertahankan gelar di Piala Dunia 2022. Ia masih percaya pada kemampuan Deschamps untuk menjadi arsitek Les Bleus meski kontraknya akan rampung pada akhir tahun 2022.
Deschamps, 54 tahun, membawa Prancis menjadi juara dunia pada 2018 di Rusia. Ia kembali membimbing timnya ke final Piala Dunia 2022 di Qatar, Ahad lalu. Namun, mereka kalah lewat adu penalti 2-4 saat melawan Argentina.
Deschamps, yang menjadi kapten tim berlogo ayam jantan itu meraih titel Piala Dunia pertama mereka pada 1998, akan bertemu dengan Le Graet di Kota Guingamp pekan depan. Dalam pertemuan tersebut, mereka berdua untuk membahas perpanjangan kontrak mantan gelandang Juventus itu hingga Euro 2024.
"Menurut pendapat saya kami akan menyelesaikannya di Guingamp. Apabila ia tidak ingin tinggal, diskusinya akan pendek. Apabila dia ingin tinggal maka diskusinya akan sedikit panjang," kata Le Graet kepada harian Ouest-France seperti dilansir AFP.
FFF mengaku puas dengan capaian Deschamps di Piala Dunia 2022. "Didier telah menjalankan tugasnya dengan baik, saya rasa kami akan mencapai kesepakatan," kata dia menambahkan.
Pilihan Terbaik Prancis
Kontrak Deschamps dengan Prancis sudah habis. Namun, ia bisa tetap menjadi opsi untuk mengisi kursi kepelatihan Prancis untuk menghadapi Euro 2024. Ia mungkin kecewa karena kalah dari Argentina, tetapi Deschamps mungkin masih menjadi pilihan terbaik lantaran berhasil membawa Les Bleus menjadi juara Piala Dunia 2018.
Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) Noel Le Graet tidak ingin membuang waktu. "Saya akan meneleponnya besok atau lusa ketika dia sudah pulih. Kami akan bertemu sesegera mungkin, tentu saja," kata Le Graet
Kegagalan mempertahankan gelar di Piala Dunia 2022 membuat Prancis tak bisa berlarut dalam kesedihan. Babak kualifikasi Euro 2024 menanti. Les Bleus sudah harus menghadapi laga berat melawan Belanda pada kualifikasi Euro 2024 pada 24 Maret 2023.
Baca juga: Prancis Minta FIFA Menyelidiki Penghinaan terhadap Kylian Mbappe dan Pemain Les Bleus