TEMPO.CO, Jakarta - Chelsea gagal menang dalam empat laga terakhirnya. Pada Sabtu malam, 18 Februari, mereka kalah 0-1 dari Southampton.
Rentetan hasil buruk ini memberi tekanan besar pada Graham Potter. Posisi pelatih itu mulai goyah dan penggemar klub mulai gencar menyerukan pemecatannya.
Potter awalnya diharapkan memberikan darah baru bagi Chelsea. Namun, belakangan, ia justru gagal menghentikan kemunduran serius The Blues. Bola dilihat dari hasil di berbagai kompetisi, tim itu hanya menang dua kali dari 14 laga terakhir.
Setelah Chelsea kalah dari Southampton, suporter The Blues pun mencemooh para pemain dan juga sang pelatih. Mereka sangat kecewa lantaran Potter telah menghabiskan 600 juta pound lebih di bursa transer pemain Januari tapi hasilnya jauh dari memuaskan.
Potter menjadi fokus kritik apalagi setelah laga mantan pelatih Brighton mengelak disalahkan. Padahal jika melihat statistiknya di Chelsea, juru taktik 47 tahun itu pantas mengevaluasi diri.
Mengutip data Squawka, Graham Potter hanya memiliki rasio kemenangan sebesar 36 persen di Chelsea. Dia menang 9, seri 7, dan kalah 9 dari 25 pertandingan. Sejak awal tahun 2023, pelatih asli Inggris ini hanya mampu memetik satu kemenangan.
Chelsea tercatat telah kehilangan 17 poin dari 24 yang tersedia. Akibatnya, klub London Barat merosot ke posisi ke-10 klasemen, tertinggal 10 angka dari posisi empat besar.
Fans Chelsea menuntut perubahan. Pemilik klub, Todd Boehly, dan dewan direksinya dikabarkan belum berniat memecat Potter. Namun, situasinya bisa berubah jika dalam waktu dekat Potter tidak mampu mengangkat performa tim apalagi sampai tersingkir dari Liga Champions.
Mereka kalah 0-1 dari Borussia Dortmund di leg pertama babak 16 besar di Signal Arena tengah pekan lalu.
4 Kandidat Pengganti Potter
Menyusul kondisi Potter, media Inggris mencuatkan empat kandidat pengganti sang pelatih, yakni Maucicio Pochettino, Zinedine Zidane, Luis Enrique, dan Diego Simeone.
Di antara nama-nama top tersebut, Pochettino menjadi terdepan. Pelatih Argentina itu berstatus pengangguran setelah dipecat PSG musim panas lalu. Dia sudah mengenal sepak bola Inggris lantaran pernah mengasuh Tottenham Hotspur selama 5,5 tahun.
Zidane dan Luis Enrique juga bisa saja terpilih. Nama pertama belum mendapat klub baru sejak meninggalkan Real Madrid pada 2021, begitu pun dengan Enrique yang mundur dari timnas Spanyol setelah gagal di Piala Dunia 2022.
Sementara Simeone masih terikat dengan Atletico Madrid, klub yang diasuhnya sejak 2011. Namun, belakangan masa depannya santer dibicarakan.
TRANSFERMARKT | THE SUN | FOUR FOUR TWO
Pilihan Editor: Erick Thohir Akan Bentuk 2 Komite Ad Hoc di PSSI