TEMPO.CO, Jakarta - Konflik baru mengguncang Paris Saint-Germain. Pernyataan Kylian Mbappe di media sosial pada Kamis lalu yang memprotes penggunaan gambarnya oleh PSG untuk kampanye pembaruan tiket musiman telah memicu banjir reaksi di Prancis.
Beberapa orang memahami ketidaknyamanan Mbappe, tetapi bukan reaksinya yang mendapatkan kecaman. melainkan cara dia melakukannya.
"Saya tidak setuju dengan video yang telah dipublikasikan. Itu sebabnya saya memperjuangkan hak gambar individu. PSG adalah klub hebat dan keluarga hebat, tapi itu bukan Kylian Saint-Germain," tulis Mbape dalam unggahan di Instagram.
Salah seorang yang paling keras mengecam Mbappe adalah mantan pemain timnas Prancis Christophe Dugarry.
"Saya muak dengan semua orang yang rentan ini. Klub seharusnya menasihatinya, tapi menurut Anda apakah pesan di media sosial sepadan? Anda dapat menghubungi dewan klub dan menyelesaikannya secara internal," katanya di RMC seperti dikutip Marca pada Jumat, 7 April 2023.
Delapan Kekalahan PSG
Dugarry menyarankan Mbappe untuk berfokus ke lapangan dan melupakan hal semacam itu. PSG memecahkan rekor sejarah negatif pada 2023. Sejak 1 Januari lalu, anak asuh Christophe Galtier menelan delapan kekalahan dari 18 pertandingan di semua kompetisi.
"Saya bahkan tidak mengerti pesan Kylian, biarkan mereka berhenti, biarkan mereka semua berhenti dengan ego mereka, mereka menelan Kekalahan demi kekalahan. Biarkan mereka bermain di lapangan, biarkan mereka menunjukkan apa yang layak mereka dapatkan. Gaji mereka gila-gilaan."
"Ada masalah disfungsi, kesalahan yang bisa dianggap serius. Tapi Mbappe bisa saja menelepon presidennya alih-alih mengirim pesan daring yang akan menyebar ke seluruh dunia. Cara Mbappe melakukannya tidak elegan.”
Selanjutnya, reaksi Christophe Galtier…