TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal mendapatkan kritik usai kemenangan tipis 1-0 atas Crystal Palace pada pekan kedua Liga Inggris. Meski begitu, pelatih Mikel Arteta, juga paham bahwa permainan buruk timnya masih bisa diterima.
Meski dengan margin kecil, kemenangan pada awal musim akan terasa sangat berdampak. The Gunners memenangkan 16 dari 19 pertandingan pertama di Premier League musim lalu, tetapi Martin Odeegard dan kawan-kawan kalah bersaing oleh Manchester City dalam urusan memenangi gelar.
Arsenal kini telah mengamankan poin maksimal dari dua pertandingan pembuka. Banyak orang memprediksi bahwa Tim Meriam London akan melakukannya dengan gaya permainan indah seiring kedatangan Declan Rice dan Kai Havertz. Namun, permainan indah Arsenal seperti musim lalu belum kembali.
Eddie Nketiah melewatkan dua peluang bagus melawan Palace. Tetapi, penalti Martin Odegaard pada menit ke-53 sudah cukup untuk mengamankan kemenangan Arsenal.
Arteta sadar bahwa timnya perlu melakukan sejumlah perbaikan. Mengimbangi City sejak awal, menurut dia, akan menjadi kunci dalam meningkatkan kepercayaan diri para pemain sepanjang musim.
“Saya menyukainya. Ini adalah tempat yang sangat sulit, kami bermain dengan cara yang kami inginkan, yaitu 11 lawan 11. Kami mendominasi permainan, kami menciptakan cukup banyak peluang, kami melewatkan dua peluang yang sangat besar yang biasanya dia (Nketiah) manfaatkan,” ujar Arteta dikutip dari ESPN.
Dalam pertandingan tersebut, Arteta membuat keputusan besar untuk tak memberi peran Bukayo Saka sebagai penendang penalti. Ia menyerahkan tugas tersebut pada Odegaard yang mampu mengeksekusinya dengan sempurna. Arsenal juga harus bertahan dengan 10 pemain usai Takehiro Tomiyasu mendapatkan kartu merah.
Ini hanyalah pertandingan kedua di Premier League, namun Arsenal sangat menyadari bahwa kemenangan seperti yang diraih di kandang Crsytal Palace akan menjadi kunci dalam perburuan gelar. "Tidak apa-apa, kami memenangkan pertandingan, saya senang," ujar pelatih asal Spanyol menambahkan.
“Untuk bertahan seperti yang kami lakukan bukanlah sesuatu yang biasanya terjadi. Namun kami sangat bahagia karena kami berhasil mengatasi rintangan besar itu.”
Arsenal punya prioritas untuk mencoba mematahkan dominasi Man City. Nketiah tetap menjadi pelapis Gabriel Jesus yang harus absen setelah operasi lutut, sementara Havertz terus beradaptasi dengan gaya main Arteta. Ini sebabnya tiga poin dari hasil main jelek Arsenal di kandang Crystal Palace menjadi begitu penting.
Pilihan Editor: Mauricio Pochettino Minta Chelsea Berburu Penyerang Baru