TEMPO.CO, Jakarta - Saat datang menggantikan Christophe Galtier, Luis Enrique tiba di Paris Saint-Germain (PSG) dengan kepercayaan diri yang tinggi. Ia punya keyakinan untuk membangun tim yang hebat untuk bisa bersaing di Ligue 1 Prancis dan Liga Champions.
Namun, ceritanya berbeda. Enrique mengawali laga perdananya di Liga Prancis jauh dari harapan. Ia hanya bisa membawa PSG meraih hasil imbang 0-0 melawan FC Lorient dan imbang 1-1 saat menghadapi FC Toulouse. Dua poin, satu gol, dan tanpa kemenangan dari dua laga awal.
Enrique mengalami berbagai kendala saat menyusun rencana permainan tim dan susunan pemain pada libur musim panas lalu. Dari saga Kylian Mbappe—yang baru memutuskan bertahan minggu lalu—kepergian sejumlah bintang, dan pembelian pemain membuat geraknya seolah terlambat.
Melawan Lorient pada laga pertama, PSG membuat total 1.002 operan yang menjadi rekor di Liga Prancis. PSG menguasai bola hingga 78 persen dan mendominasi permainan. Menghadapi Toulouse juga serupa: 76 persen penguasaan bola dengan 767 operan atau 500 lebih banyak daripada operan yang dibuat lawan.
Problem PSG masih sama. Para pemain sulit memanfaatkan keunggulan ball possesion menjadi peluang. Mereka hanya empat kali menembak tepat target saat menjamu Lorient di Parc des Princes dan cuma tiga saat berkunjung ke kandang Toulouse. “Itu pertandingan yang seharusnya kami menangi,” ucap Enrique seusai melawan Toulouse, Sabtu lalu.
Mantan pelatih FC Barcelona dan timnas Spanyol itu mengakui bila para pemain PSG mengalami kebuntuan di tiga perempat lapangan lawan, sementara rival mampu bertahan di depan area mereka. Situasi ini membuat para pemain PSG mengalami kebuntuan untuk menyerang. Saat disinggung apakah khawatir dengan dua hasil imbang ini, Enrique menjawab diplomatis: “Tidak, ini baru awal musim.”
Meskipun begitu, ia mengakui timnya masih harus berkembang. “Tim ini masih jauh dari yang saya inginkan, khususnya aspek ofensif. Kami akan terus melanjutkan dengan program yang sudah ada,” kata dia.
Kembalinya Kylian Mbappe Bisa Menjadi Kunci
Pekan lalu, Kylian Mbappe kembali berlatih dengan PSG. Setelah berlatih, Mbappe pun dimainkan Enrique saat melawan Toulouse.
Meskipun memulai dari cadangan dan baru masuk pada menit ke-51 di babak kedua menggantikan Kang in-Lee, Mbappe berperan atas hadiah penalti untuk PSG. Ia pun sukses menjadi eksekutor dan membawa PSG unggul 1-0 pada menit ke-62 sebelum Toulouse menyamakan kedudukan pada menit ke-87.
“Kami memiliki dua atau tiga peluang untuk mencetak gol kedua. Kami tidak beruntung dan akhirnya kemasukan lewat penalti,” ujar Enrique yang mengakui performa timnya menanjak berkat Mbappe.
Meningkatnya performa PSG terbilang wajar karena peran Pemain Terbaik Liga Prancis musim lalu belum bisa tergantikan di Les Parisiens. Serangan PSG akan timpang tanpa Mbappe di lapangan.
“Sungguh memuaskan,” kata Lucho—sapaan Enrique—saat melihat PSG berkembang dengan adanya Mbappe dan Ousmane Dembele, yang melakukan debut bersama klub barunya itu saat melawan Toulouse, juga sebagai pengganti di babak kedua.
Terlepas dari pengaruhnya untuk PSG, tidak aneh bila Mbappe begitu diandalkan klubnya jika melihat statistiknya di Ligue 1 musim lalu. Ia berhasil mencetak 29 gol dan enam assist. Itu artinya Mbappe hampir selalu mencetak gol per laga.
PSG juga masih harus bersabat. Para pemain baru seperti Marco Asensio, Goncalo Ramos, Kang-in Lee, hingga Dembele juga belum klop dengan rencana permainan Enrique.
Perburuan dan Penjualan Pemain Belum Selesai
PSG belum berhenti memburu maupun menjual pemain. Saat ini, Luis Enrique memiliki total 35 nama di timnya, jumlah yang terlalu besar bagi pelatih. Di posisi penjaga gawang, PSG masih memiliki lima pemain seperti Gianluigi Donnarumma, Arnau Tenas, Keylor Navas, Alexandre Letellier, dan Sergio Rico.
Banyak juga nama yang tidak masuk ke dalam rencana Enrique. Itulah mengapa nama-nama seperti Layvin Kurzawa, Colin Dagba, Marco Verratti, Giorginio Wijnaldum, Hugo Ekitike, hingga Julian Draxler dikabarkan bakal pergi sebelum 31 Agustus 2023.
Nama-nama lain seperti Neymar, Abdou Diallo, Mauro Icardi, Leandro Paredes, Renato Sanches, Sergio Ramos, Xavi Simons, dan tentu saja Lionel Messi sudah meninggalkan PSG pada transfer musim panas ini.
PSG meraup 141 juta euro dari transfer kali ini (sebagian besar dari penjualan Neymar ke Al Hilal). Namun, mereka sudah menghabiskan 209 juta euro dan masih akan terus berinvestasi.
Incar Kolo Muani
Nama besar berikutnya yang menjadi incaran PSG adalah Randal Kolo Muani. Striker asal Prancis berdarah Kongo itu musim lalu bersinar di Liga Jerman bersama Eintracht Frankfurt dengan mencetak 22 gol dan 17 assist di semua kompetisi.
FC Bayern Munchen dan beberapa klub Inggris dikabarkan juga tengah mengejar Muani, meskipun PSG masih di atas angin. Market value Muani saat ini ada di angka 80 juta euro berdasarkan data situs Transfermarkt.com. PSG ngotot mengejar Muani untuk menjadi pelapis striker anyar mereka Goncalo Ramos.
Pilihan Editor: Kalah Suara dari Marquinhos, Kylian Mbappe Tak Jadi Kapten PSG untuk Musim 2023-2024