TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang timnas Inggris Jordan Henderson menanggapi kritik dengan membela keputusannya untuk bergabung dengan klub Liga Arab Saudi, Al-Ettifaq, dalam sebuah wawancara dengan The Athletic yang dikutip Reuters pada Selasa, 5 September 2023.
Pemain 33 tahun itu pindah ke klub Liga Pro Saudi Al-Ettifaq dari Liverpool dengan kontrak tiga tahun pada Juli lalu. Perpindahan ke Arab Saudi, tempat homoseksualitas ilegal, menjadi berita utama karena Henderson telah lama menjadi pendukung komunitas LGBTQ+.
"Saya bisa memahami rasa frustrasinya. Saya bisa memahami kemarahannya. Saya mengerti. Yang bisa saya katakan adalah saya menyesal mereka merasa seperti itu. Niat saya tidak pernah menyakiti siapa pun," kata Henderson.
“Sekarang ketika saya mengambil keputusan, cara saya mencoba melihatnya adalah saya merasa seolah-olah, jika saya sendiri tidak pergi, kita semua bisa mengubur kepala kita di pasir dan mengkritik budaya yang berbeda dan negara yang berbeda dari jauh,” ujarnya. “Namun kemudian tidak terjadi apa-apa. Tidak ada yang berubah.”
Setelah 12 musim di Liverpool, banyak penggemar yang terkejut dengan keputusan sang kapten meninggalkan klub. Namun Henderson merasa dia tidak lagi menjadi bagian penting dalam rencana manajer Juergen Klopp.
"Ada beberapa hal yang membuat alarm berbunyi. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Juergen. Dia sangat jujur kepada saya," tutur Henderson.
"Saya tidak akan menjelaskan secara rinci mengenai pembicaraan ini karena ini bersifat pribadi, tetapi itu menempatkan saya pada posisi di mana saya tahu bahwa saya tidak akan bermain terlalu banyak. Saya tahu akan ada pemain baru yang menggantikan posisi saya.”
Henderson membantah alasan dia setuju bergabung dengan Al-Ettifaq karena imbalan finansial yang ditawarkan. “Orang boleh percaya atau tidak, tapi dalam hidup dan karier saya, uang tidak pernah menjadi motivasi.”