TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Inter Miami Lionel Messi menjadi pemain MLS dengan bayaran tertinggi, dengan jaminan kompensasi tahunan yang memecahkan rekor liga sebesar US$ 20,4 juta atau Rp 323,5 miliar. Hal tersebut diungkap oleh Asosiasi Pemain MLS (MLSPA) pada Rabu, 18 Oktober 2023. Jaminan kompensasi meliputi gaji dan fasilitas lainnya.
Angka itu hanya mencakup gaji Messi. Awal tahun ini, salah satu pemilik Inter Miami, Jorge Mas, mengungkapkan kepada media Spanyol El Pais bahwa total kompensasi yang diterima Messi, termasuk potongan dari kesepakatan liga dengan Apple TV, berkisar antara US$ 50 juta dan US$60 juta.
Kedatangan Messi di pertengahan musim, bersama dengan rekan setimnya Sergio Busquets (US$ 1,775 juta) dan Jordi Alba (UA$ 1,25 juta) membawa Heron ke puncak peringkat gaji tim MLS, dengan total jaminan kompensasi sebesar US$ 39,419 juta. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat jumlah US$ 18,88 juta yang dihabiskan tim pada tahun lalu.
Gaji Messi adalah yang tertinggi dalam sejarah MLS, mengalahkan Lorenzo Insigne dari Toronto FC, yang berada di urutan kedua dalam daftar dengan US$ 15,4 juta. Xherdan Shaqiri dari Chicago Fire (US$ 8,15 juta), Javier "Chicharito" Hernandez dari LA Galaxy (US$ 7,44 juta), dan Federico Bernardeschi dari Toronto (US$ 6,3 juta) melengkapi lima besar.
Semua data per 15 September 2023. Data gaji dihitung setahun untuk pemain seperti Messi yang bergabung dengan liga selama jendela transfer musim panas.
Kedatangan Messi membantu mendorong rata-rata kompensasi dasar yang dijamin untuk seluruh kumpulan pemain MLS menjadi US$ 543.207, naik 5,5 persen dari angka September 2022 sebesar $514.729. Gaji pemain di skala upah terbawah terus meningkat, karena jaminan kompensasi dasar median liga adalah US$ 282.125, naik 13,4 persen dari angka September 2022 sebesar US$ 248.688.
MLS dan MLSPA berada di tahun ketiga perjanjian perundingan bersama (CBA) yang disepakati pada Februari 2021. CBA saat ini berjalan hingga akhir musim 2027.
Dalam hal penggajian tim berdasarkan jaminan kompensasi dasar, Toronto FC berada di peringkat kedua di belakang Miami dengan US$ 32,293 juta, diikuti oleh LA Galaxy (US$ 25,039 juta), juara bertahan Piala MLS LAFC (US$ 20,841 juta), dan Chicago Fire (US$ 20,416 juta).
Orlando City memiliki gaji terendah sebesar US$ 9,643 juta—sebagian karena transfer penyerang Ercan Kara pada September ke klub Turki Samsunspor—diikuti oleh CF Montreal (US$ 10,92 juta), tim ekspansi St. Louis City (US$ 11,187 juta), New York Red Bulls (US$ 11,331 juta), dan Philadelphia Union (US$ 13,291 juta).
Berdasarkan klasemen MLS saat ini, tiga tim dengan pengeluaran tertinggi—Miami, Toronto, dan Galaxy—semuanya akan melewatkan babak playoff. Austin FC, yang berada di peringkat keenam dengan US$ 19,166 juta, adalah tim lain di antara 10 pembelanja teratas yang melewatkan postseason.
ESPN
Pilihan editor: Senator Prancis Minta Status Kewarganegaraan dan Gelar Ballon d'Or Karim Benzema Dicabut