TEMPO.CO, Bandung - Brahima Traore berkesempatan kembali ke Bandung saat membawa tim asuhannya, Burkina Faso U-17 berlaga di Piala Dunia U-17 2023. Bagi dia yang pernah memperkuat Persib Bandung saat masih berkarier sebagai pemain, kota ini memiliki kenangan tersendiri.
Brahima ingat betul dengan atmosfer stadion di Bandung--waktu Persib bermarkas di Stadion Siliwangi--saat masih menjadi pemain tengah andalan skuad berjulukan Maung Bandung. Menurut dia, kenangan masa lalunya bersama Persib kembali menyeruak saat masuk ke ruang ganti Stadion Si Jalak Harupat.
Brahima mendampingi anak asuhnya saat mengalahkan Korea Selatan U-17 dengan skor 2-1 dalam laga terakhir penyisihan Grup E Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat. "Saya melihat Bandung sekarang sangat banyak berubah dan ketika saya masuk ke ruang ganti, saya merasa senang berada di sini," kata dia.
Kembali ke Bandung menjadi sesuatu yang istimewa bagi pelatih berusia 49 tahun tersebut. Ia teringat dengan beberapa koleganya saat masih berseragam Persib, seperti Zaenal Arief, Salim Alaydrus, dan yang lainnya. "Saya sangat senang kembali ke Bandung karena saya berada di sini terakhir 17 tahun lalu," ucapnya.
Pelatih Burkina Faso U-17 Brahima Traore. FIFA
"Saya rindu teman-teman saya, saya rindu presiden klub di sini, saya rindu teman baik saya seperti Zaenal Arief, Salim (Alaydrus), Antonio Claudio, saya rindu mereka, rindu teman-teman dekat saya," katanya.
Bahkan, Brahima mengaku hendak bertemu dulu dengan Zaenal Arief sebelum kembali ke Burkina Faso. "Ya tentu saja, ketika sudah berada di hotel mungkin saya akan menghubungi mereka, mungkin Zaenal Arief akan datang ke hotel," kata dia.
Perjuangan Timnas Burkina Faso U-17 berkahir setelah gagal menembus babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023. Aboubacar Camara dan kawan-kawan hanya mengoleksi tiga poin dari satu kali menang saja. Torehan poin tersebut tidak cukup membawa Burkina Faso melaju ke babak 16 besar.
Pilihan Editor: Top Skor Piala Dunia U-17 2023: Deretan Penyerang Haus Gol di Babak Penyisihan Grup
