TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan sengit antara Brasil dan Argentina akan mencapai puncaknya ketika juara Piala Dunia 2022 yang diperkuat Lionel Messi menghadapi tuan rumah yang sedang kesulitan dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Rio de Janeiro pada Rabu pagi WIB, 22 November 2023.
Namun manajer sementara Brasil Fernando Diniz tidak memiliki harapan palsu untuk menghentikan Messi.
"Tentu saja, Anda tidak bisa tidak khawatir mengenai pemain sebesar itu. Namun kami harus memainkan permainan kami sambil berusaha menahan semua kapasitas kreatif yang dimilikinya," kata Diniz pada konferensi pers, Senin, 20 November.
"Berurusan dengan Messi jelas berbeda dan Anda harus khawatir. Mustahil untuk tidak mengkhawatirkan pemain sebesar dia dan kekuatan pengambilan keputusan yang dimilikinya.”
Pemenang Piala Dunia lima kali Brasil akan mengandalkan penggemar mereka di stadion Maracana, yang tiketnya terjual habis, untuk memberi mereka dorongan ekstra pulih dari kekalahan berturut-turut di kualifikasi untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Brasil kalah dari Uruguay 0-2 dan Kolombia 1-2 dari lima laga yang telah mereka jalani. Sebelumnya, Selecao ditahan Venezuela 1-1. Tanpa kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir, Brasil turun ke peringkat kelima klasemen Amerika Selatan dengan tujuh poin.
Saat mereka berjuang dengan cederanya pemain kunci seperti Neymar dan Vinicius Junior, Diniz harus menggunakan tim muda untuk melawan Argentina. Namun dia menjamin akan tetap setia pada identitas Brasil bahkan melawan pemain hebat seperti Messi.
Diniz mengatakan dia mengharapkan suasana yang hebat tetapi memanas di Maracana, dengan para penggemar menantikan Brasil membalas kekalahan final Copa America dari Argentina dua tahun lalu.
Namun mereka berada di bawah tekanan berat saat bersiap menghadapi rival lama Argentina, yang memuncaki klasemen dengan 12 poin.
“Saya harap kami bermain bagus dan penggemar bisa bermain bersama tim menciptakan lingkungan yang bagus,” kata Diniz. “Kami siap menghadapi tim yang, jika mereka bukan yang terbaik, mereka adalah salah satu yang terbaik. Dan mereka sudah melakukannya cukup lama, bukan hanya karena mereka memenangi Piala Dunia.”
"Mereka punya pemain-pemain di liga-liga terbesar, yang terbiasa menjadi pusat perhatian. Dan ada Messi. Ini adalah tim yang sudah bermain bagus sejak lama, siklus kemenangan dan tim yang mempertahankan basisnya,” ujar dia menambahkan.
ESPN
Pilihan editor: Politikus Partai Buruh Bawa Kasus Pengurangan 10 Poin Everton ke Parlemen Inggris