TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan Liga 1 PSIS Semarang vs PSS Sleman 1-0 yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu, 3 Desember, diwarnai kericuhan penonton di akhir laga. Gol tunggal yang dicetak Carlos Fortes melalui tembakan penalti, menjadi penentu kemenangan.
Penonton di tribun Utara turun ke pinggiran lapangan, setelah terlibat perselisihan saat pertandingan memasuki menit tambahan waktu babak kedua. Belum diketahui apa yang menjadi penyebab kericuhan sehinga pertandingan terhenti dan para pemain kedua kesebelasan minggalkan lapangan.
Wasit Rio Pernama Putra akhirnya meniup peluit panjang walaupun waktu pertandingan belum habis dan sebagian pemain telah meninggalkan lapangan. PSIS dinyatakan sebagai pemenang dan berhak meraih tiga poin.
Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius mengatakan tim asuhannya tidak bermain bagus di babak pertama. "Babak pertama tidak bermain bagus. PSS melakukan tekanan," katanya.
Di ruang ganti, kata dia, mereka membicarakan dua hingga tiga hal di ruang ganti. Berikutnya, Fortes dan rekan-rekannya bermain lebih baik meski tetap ada masalah kecil yang dihadapi.
Sedangkan, pelatih PSS Sleman Risto Vidakovic menilai para pemainnya telah bekerja keras 100 persen pada pertandingan ini. Di babak kedua, kata dia, PSS yang tertinggal harus mengambil risiko.
"Itu sebabnya di babak kedua PSIS membuat banyak peluang," katanya. Meski demikian, ia mengapresiasi penampilan anak asuhnya meski belum mampu meraih poin.
Tambahan tiga poin yang didapat PSIS Semarang dari laga kandang, membuat tim berjuluk Mahesa Jenar ini naik ke peringkat ketiga klasemen sementara Liga 1 dengan 37 poin, menggusur posisi Bali United yang semula di urutan ketiga, turun satu tingkat. Sementara, PSS Sleman kini di peringkat ke-13 klasemen sementara Liga 1 dengan 23 poin.
Pilihan Editor: 4 Fakta Penting Seputar Keberhasilan Timnas Jerman U-17 Jadi Juara Piala Dunia U-17 2023