TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Palestina akan menghadapi Iran dalam pertandingan perdana Grup C Piala Asia 2023 pada Senin dini hari WIB, 15 Januari 2024. Palestina telah mempersiapkan turnamen di kamp-kamp di Aljazair dan Arab Saudi menjelang partisipasi ketiga mereka di turnamen kontinental itu.
Persiapan pasukan Makram Daboub jauh dari mudah karena bom Israel menghujani Gaza setiap hari ketika jumlah korban tewas mendekati angka 24.000 menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Perang selalu terjadi bagi Lions of Canaan karena FA berharap kehadiran tim di Qatar menambah fokus dunia pada situasi tersebut.
Kejuaraan domestik di Tepi Barat dan Jalur Gaza telah ditangguhkan sejak dimulainya perang Israel vs Hamas pada Oktober lalu, sehingga persiapan Piala Asia dalam situasi seperti ini merupakan pengembaraan bagi para pemain Palestina.
Mereka tidak mampu, dan juga tidak ingin melepaskan diri dari apa yang rakyat mereka derita setiap hari di tangan Israel. “Kami memiliki masalah fisik, teknis, dan taktis akibat penangguhan kejuaraan lokal tanpa melupakan aspek mental,” kata pelatih kelahiran Tunisia, Daboub, seperti dikutip AS pada Jumat, 13 Januari 2024.
Team Palestine arrive in Qatar and are ready to begin their #AsianCup2023 journey! pic.twitter.com/KSAdWC8jrn
— #AsianCup2023 (@afcasiancup) January 3, 2024
Ini akan menjadi turnamen khusus bagi para pesepak bola Palestina yang harus mengatasi hambatan psikologis untuk tampil di level tertinggi. Sebab, tidak mungkin untuk melepaskan diri dari apa yang terjadi di Gaza setiap hari dengan rekan senegaranya dan anggota keluarga mereka terancam oleh perang.
“Selama kamp pelatihan di Aljazair, kami mencoba memutuskan hubungan dari jejaring sosial, mengisolasi diri secara mental, tetapi setelah pelatihan, terkadang seseorang mengetahui bahwa mereka telah kehilangan teman atau anggota keluarga,” kata Mohammed Rashid yang telah mencatatkan 36 penampilan internasional bersama Palestina kepada surat kabar Italia Gazzetta dello Sport.
“Saya ingin memberi tahu orang-orang kami bahwa hati kami akan bersama mereka di lapangan. Kami akan berusaha memberikan kebahagiaan sederhana kepada masyarakat kami di Gaza,” ujar penjaga gawang Rami Hamadeh.
Timnas Palestina tiba di Qatar pada 3 Januari lalu dengan banyak anggota tim dengan bangga mengenakan keffiyeh di leher mereka sebagai tanda identitas dan solidaritas terhadap bangsanya.
Selanjutnya, puluhan atlet Palestina gugur akibat serangan Israel…