TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona gagal mempertahankan gelarnya setelah kalah dari rival utamanya Real Madrid di babak final Piala Super Spanyol pada Senin dini hari WIB, 15 Januari 2024. Dalam pertandingan yang berlangsung di Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, itu Barca menyerah dengan skor telak 1-4.
Pelatih asal Catalan ini melakukan beberapa hal sebelum peluit pertama dibunyikan, beralih dari formasi 4-3-3 dan menggunakan sistem yang memasukkan empat gelandang untuk menghadapi Los Blancos yang menyerang.
Rencana Xavi tampak bagus, dengan garis pertahanannya yang tinggi, menekan lini tengahnya yang penuh sesak dan berorientasi pada beban berlebih, tetapi kehilangan konsentrasi yang fatal tidak dapat diatasi. Dalam 39 menit pertama, Blaugrana sudah kebobolan oleh hat-trick Vinicius Junior masing-masing pada menit ketujuh, ke-10, dan ke-39 melalui titik penalti.
Rodrygo melengkapi kemenangan Madrid melalui golnya pada menit ke-64, sementara satu-satunya gol Barcelona dicetak oleh penyerang Robert Lewandowski.
“Kami memulai dengan sangat buruk,” kata Xavi usai pertandingan seperti dikutip AS. Ia mengacu pada fakta bahwa mereka kebobolan di menit ketujuh disusul oleh gol kedua tiga menit kemudian.
“Kami memperkecil defisit tetapi pada kedudukan 3-1 itu sulit bagi kami. Madrid benar-benar menyakiti kami melalui serangan balik, kami tidak menghentikan transisi mereka dan hari ini kami melihat sisi pahit dari sepak bola,” ujarnya menambahkan.
“Saya minta maaf kepada para penggemar karena sulit bagi kami untuk bersaing, saya telah mengalami banyak kekalahan dalam karier saya dan kami selalu bangkit. Barca akan kembali,” ungkapnya.
Xavi menuturkan pertandingan ini dapat membantu Barcelona bersaing lebih baik. Menurut dia, akan ada hari-hari sulit yang datang, hari-hari di mana mereka harus menahan banyak kritik dan menerimanya.
“Menerima bahwa kami tidak berada pada level yang dibutuhkan untuk mencapai final. Kami harus bangkit kembali dan mengincar trofi yang tersisa,” kata dia.