TEMPO.CO, Jakarta - Steven Gerrard telah menyetujui perpanjangan kontrak dua tahun dengan klub Arab Saudi, Al Ettifaq. Namun, pelatih asal Inggris ini mengakui posisinya akan terus berada di bawah sorotan kecuali mampu segera membalikkan keadaan.
Kontrak baru pria berusia 43 tahun itu bisa dikatakan cukup mengejutkan. Gerrard menjalani awal tak bagus di klub Liga Pro Arab tersebut. Dari 21 laga bersama Al Ettifaq di berbagai ajang, dia hanya mampu memberikan 7 kemenangan.
Gerrard belum pernah memenangi satu pertandingan pun sejak Oktober. Al Ettifaq menempati posisi kedelapan klasemen dengan nilai 25, tertinggal 28 poin dari Al Hilal yang ada di puncak. Di tengah kondisi itu, salah satu pemain andalannya, Jordan Henderson, hengkang ke Ajax setelah gagal beradaptasi di Timur Tengah.
Kontrak baru Gerrard akan berlaku hingga 2027 dan mencakup opsi perpanjangan di akhir kesepakatan. Al Ettifaq mengatakan perpanjangan kontrak itu mencerminkan upaya yang dilakukan untuk mengubah infrastruktur klub yang baru saja pindah stadion dan tempat latihan.
Gerrard mengakui, meski mendapat kontrak baru, posisinya tak akan lepas dari tekanan. "Saya juga paham posisi saya, ini bisnis hasil. Saya tidak pernah menganggap remeh hal itu,” kata mantan pemain Liverpool ini.
“Saya memahami posisi kami di liga, namun saya sangat yakin kami akan meningkat."
“Jendelanya terbuka saat ini, dan kami berupaya untuk mencoba mengidentifikasi pemain yang bisa membuat kami lebih kompetitif di papan atas klasemen. Dibutuhkan kesabaran karena masih banyak yang harus dilakukan di dalam dan di luar lapangan.”
Selain kehilangan Henderson, Gerrard juga ditinggal asistennya, Ian Foster, kembali ke Inggris untuk mengambil alih Plymouth.
Al-Ettifaq sebelumnya dikenal tak pernah sabar dengan performa pelatih yang kurang baik. Dalam beberapa musim terakhir, tiga pelatih mereka hanya bertahan kurang dari setahun.
Namun, perpanjangan kontrak buat Gerrard menunjukkan perubahan pendekatan. Hal ini bisa menjadi tanda kepercayaan klub pada Gerrard setelah berinvestasi pada skuadnya ketika ia tiba di musim panas.
Bersama Henderson, juga didatangkan Georginio Wijnaldum dan Demarai Gray, serta striker Prancis Moussa Dembele.
Gerrard mengakui, melanjutkan kiprah di Al Ettifaq akan menjadi tantangan yang berat. “Keputusan mudahnya adalah kembali di Liverpool, menunggu pekerjaan,” kata dia.
“Tetapi sebagai sebuah keluarga kami memutuskan bahwa kami menginginkan sesuatu yang sedikit di luar kebiasaan. Saya telah belajar tentang beradaptasi dengan budaya baru, liga baru, menjalin pertemanan baru, dan menghadapi tantangan baru.”
REUTERS | TELEGRAPH
Pilihan Editor: Pelatih Vietnam Waspadai Semangat Juang Pemain Timnas Indonesia