3. Fabio Capello (AC Milan)
Jauh sebelum sukses yang diraih Pep Guardiola, ada Fabio Capello, yang menangani AC Milan menggantikan Arrigo Sacchi.
Karier bermain Fabio Capello di AC Milan yaitu pada 1976 dan pensiun pada 1980. Dia kemudian menjadi pelatih I Rossoneri dimulai sebagai pelatih sementara.
Fabio Capello kemudian membawa AC Milan meraih sejumlah gelar, termasuk 4 gelar Liga Italia dan 1 gelar Liga Champions.
4. Jurgen Klopp (Mainz)
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. REUTERS/Stephane Mahe
Untuk Jurgen Klopp, suksesnya bersama mantan klub bukanlah trofi melainkan apa yang telah diberikan terkait strategi.
Jurgen Klopp gantung sepatu ketika di Mainz 05, tepatnya pada 2001.
Setelah itu, dia pun langsung menangani Mainz 05 dari 2001 hingga 2008.
Pada musim pertamanya, Jurgen Klopp membawa Mainz tampil dengan permainan menekan dan balik menekan yang kemudian disebut dengan gegenpressing.
Strategi ini sendiri diambil Jurgen Klopp dari gurunya, yaitu pelatih Ralf Rangnick.
Klopp berhasil membawa Mainz 05 promosi ke Bundesliga pada 2003-2004.
Klopp membawa strategi ini ketika dirinya diangkat sebagai pelatih Borussia Dortmund yang membuatnya mendunia.
5. Pep Guardiola (Barcelona)
Pelatih Manchester City Pep Guardiola. REUTERS/Carl Recine
Pep Guardiola adalah contoh terbaik di mana seorang pelatih berhasil saat menangani mantan klubnya.
Bahkan, ini adalah contoh ketika seorang pelatih yang tidak memiliki pengalaman di level tertinggi, justru mampu membuat hasil yang besar.
Kisah atau perjalanan Pep Guardiola di awal kariernya sebagai pelatih sudah menjadi rahasia umum. Berawal dari melatih Barcelona B yang kemudian diangkat sebagai pelatih tim senior.
Dari Barcelona dia kemudian menjadi pelatih top dunia. Pep Guardiola memberikan 14 gelar untuk Barcelona termasuk tiga trofi La Liga dan dua trofi Liga Champions.
Selanjutnya: Zidane, De Boer...