TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti akhirnya berkomentar menanggapi perkataan bos Barcelona Joan Laporta yang mending ada kecurangan dalam laga Real Madrid vs Almeria di Liga Spanyol. Laporta mengatakan wasit menguntungkan Los Blancos dalam kemenangan 3-2 atas Almeria pada Senin dini hari lalu.
Ancelotti selama ini bersikap hormat ketika menghadapi pertanyaan yang berulang-ulang di media mengenai kasus Negreira—skandal wasit yang diduga melibatkan Barcelona—tetapi pelatih asal Italia itu menilai komentar Laporta melampaui batas.
“Saya tidak suka terlibat dalam kontroversi ini,” kata Ancelotti kepada media seperti dikutip MARCA pada Jumat, 26 Januari 2024. “Faktanya adalah pekan ini mereka telah berbicara banyak.”
“Saya pikir hal yang sama, kita tidak boleh mengalihkan tembakan. Semua orang tahu apa yang terjadi di sepak bola Spanyol dan di situlah letak masalahnya,” kata dia menambahkan. "Liga tidak dicurangi, Guardia Civil dan Kantor Kejaksaan sedang menyelidikinya dan itu telah menjadi masalah sepak bola Spanyol selama 20 tahun terakhir. Kita tidak boleh mengalihkan perhatian.”
Ancelotti merujuk pada skandal Caso Negreira yang mendapati Barcelona membayar US$ 8 juta plus atau sekitar Rp 126,16 miliar kepada mantan wakil presiden Komite Teknis Wasit, sehingga menghidupkan konspirasi mereka untuk menyuap ofisial, meski klub membantah melakukan kesalahan.
Pelatih berusia 64 tahun itu memperingatkan Laporta bahwa mereka yang berada di rumah kaca tidak boleh melempar batu, dan menunjukkan ironi presiden Barcelona yang mengklaim liga dicurangi untuk kepentingan seseorang.
Laporta sebelumnya mengkritik standar wasit di La Liga dan menyatakan penerapan VAR mengurangi persaingan. Lebih khusus lagi, ia menyinggung anggapan wasit lebih memilih Real Madrid dan komentarnya muncul setelah kemenangan Los Blancos atas Almeria yang membuat mereka menggusur Girona di puncak klasemen.
“Kami sedang melihatnya,” kata Laporta kepada media. “Apakah itu instrumen yang ada untuk membantu (wasit), VAR, tidak membantu mereka dan disandera.”