TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Barcelona yang akan keluar, Xavi Hernandez, mengatakan pekerjaannya di klub tidak pernah dihargai secara memadai dan “mustahil” bagi penggantinya untuk menikmati pekerjaannya. Xavi, 44 tahun, mengumumkan dia akan meninggalkan Barca pada akhir musim ini meski memiliki kontrak hingga 2025. Keputusan itu dia sampaikan setelah Barca kalah 3-5 dari Villarreal di Liga Spanyol pada Ahad lalu.
Barca memenangi La Liga dengan selisih 10 poin musim lalu di bawah Xavi. Namun mereka gagal memulai musim ini dengan baik, tersingkir dari Piala Super Spanyol dan Copa del Rey bulan ini dan tertinggal 11 poin di belakang pemimpin liga Girona.
“Ini adalah pekerjaan yang kejam dan tidak menyenangkan,” kata Xavi dalam konferensi pers Selasa, 30 Januari 2024, menjelang pertandingan La Liga melawan Osasuna di Stadion Olimpiade, Kamis dini hari WIB, 1 Februari.
“Itu membuat Anda merasa tidak berharga setiap hari. Pep (Guardiola) sudah mengatakan kepada saya; saya melihat Luis Enrique menderita,” ujar Xavi. “Kami mempunyai masalah dalam hal tingkat permintaan. Anda tidak menikmatinya. Anda bermain demi hidup Anda sepanjang waktu. Ini kejam.”
"Pekerjaan yang telah kami lakukan belum cukup dihargai. Kami tiba pada 2021 di salah satu momen tersulit dalam sejarah klub."
Ditanya mengenai siapa yang tidak menghargai pekerjaan yang telah dilakukannya, Xavi menambahkan: "Secara umum saya tidak dihargai. Hal itu menimbulkan sejumlah kerusakan, terutama jika itu adalah klub Anda.”
‘Saya punya perasaan bahwa apa pun yang saya lakukan, saya tidak akan dihargai. Ini tidak ada hubungannya dengan menahan tekanan. Kami berada di saat yang sulit dan saya rasa pekerjaan kami tidak akan pernah dihargai,” kata dia menambahkan.
"Saya selalu mengatakan apa yang saya pikirkan. Jika saya mengatakan kami adalah tim yang sedang membangun, Anda membunuh saya. Jika saya mengatakan kami tidak memiliki tim Barca pada 2010, ada juga kritik.”
"Apa pun yang saya lakukan, selalu ada kritik. Tidak ada yang saya katakan yang (ditanggapi). Bahkan memenangi La Liga (10) poin di atas Real Madrid, bahkan memenangi Piala Super (pada 2023)…”