TEMPO.CO, Jakarta - Paris Saint-Germain harus mengatasi dua masalah besar dalam beberapa bulan mendatang dan hasil dari keduanya belum pasti. Masalah pertama dan paling mendesak yang dihadapi PSG adalah masa depan striker Kylian Mbappe.
Seperti dilansir AS pada Selasa, 6 Februari 2024, laporan terbaru di Prancis menyebutkan sang penyerang telah memutuskan meninggalkan PSG pada Juni nanti, meski klub belum mengetahui apakah kapten timnas Prancis itu sudah mengambil keputusan akhir.
Masa depan Mbappe akan menentukan peta jalan PSG dan sepak bola Prancis secara keseluruhan mulai musim panas mendatang. Memperbarui kontraknya, sesuatu yang belum bisa dikesampingkan, berarti ruang klub untuk bermanuver akan sangat berkurang.
Jika Mbappe tidak memperbarui kontraknya, PSG sudah punya rencana B, yaitu merekrut Rafael Leao dari AC Milan. Pemain timnas Portugal itu menjadi salah satu target utama yang dipantau PSG jika kepergian Mbappe saat ini terkonfirmasi.
Ketidakpastian masa depan Mbappe agak mirip dengan apa yang terjadi dua tahun lalu, ketika semua orang percaya dia akan bergabung dengan Real Madrid, tetapi akhirnya menyetujui kontrak dua musim dengan PSG dengan opsi musim tambahan. Perbedaan utamanya adalah media Prancis, yang optimis pada 2022, semakin pesimis dan memberitakan sang bintang akan bermain untuk Los Blancos musim depan, meski ia belum mencapai kesepakatan.
Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi akan menjadi orang pertama yang mengetahui keputusan pencetak gol terbanyak dalam sejarah PSG ke mana akan pergi. RMC Sport melaporkan perjanjian pembaruan dengan PSG akan menaikkan gajinya secara signifikan, yaitu 72 juta euro atau Rp 1,26 triliun per musim.
Pria asal Qatar, yang akan menjadi salah seorang pembicara pembuka dalam Kongres UEFA di Paris pekan ini, tidak sabar menunggu jawaban Mbappe, meskipun ia telah mengulangi pesan bahwa “mereka dilindungi”, setelah setuju dengan Mbappe untuk menunda 80 juta euro bonus loyalitas karena proses tersebut.
Selanjutnya, PSG bisa meninggalkan Parc des Princes musim depan…