TEMPO.CO, Jakarta - Arema FC memecat pelatih Fernando Valente, menyusul kekalahan atas PSIS Semarang 1-4 pada pekan ke-24 Liga 1 2023-2024 yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin lalu. Klub berjuluk Singo Edan mengumumkan pemutusan kerja sama dengan juru taktik asal Portugal itu pada Jumat, 9 Februari 2024.
Manajer tim Arema FC, Wibie Dwi Andryas, mengucapkan terima kasih kepada Valente atas kontribusinya. Ia menyampaikan keputusan itu diambul untuk meringankan beban yang dirasakan pelatih dan memberikan kesempatan kepada tim untuk mendapatkan suasana dan strategi baru.
"Tentu kami berharap keputusan tersebut dapat membangkitkan semangat tim dan membantu memperbaiki kondisi Arema FC yang saat ini sedang berjuang keluar dari zona degradasi," kata Wibie, seperti dikutip dari keterangan rilis dari Arema FC, Jumat.
Valente, 64 tahun, direkrut sebagai pelatih kepala Arema FC pada Agustue 2023. Ia didatangkan untuk memperbaiki performa tim yang saat itu berada di posisi juru kunci klasemen sementara Liga 1. Namun, di bawah asuhannya tim tak juga mampu keluar dari zona degradasi dan saat ini berada di urutan ke-16 dengan 21 poin, terpaut lima poin dari tim aman.
Webie mengungkapkan keputusan mengakhiri kerja sama dengan Valente diambil sebagai reaksi cepat dan obyektif atas hasil yang kurang memuaskan. Perubahan ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi tim.
Lebih lanjut, dia menambahkan, manajemen Arema FC sangat mengapresiasi kontribusi Valente dalam membantu transisi psikologis tim dan perlengakapannya pascatragedi di Kanjuruhan. Namun, kata dia, kebutuhan tim untuk segera bangkit dari posisi degradasi menjadi fokus utama pengambilan keputusan tersebut.
Arema FC belum mengungkapkan apa saja langkah berikutnya yang akan diambil, termasuk pelatih yang mereka tunjuk untuk mengasuh tim sebagai pengganti Valente. Namun, kabar yang beredar, penggantinya adalah Widodo Cahyono Putro, yang kontraknya bersama klub Liga 2 Deltras FC baru saja selesai.
Genderal manajer Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi hanya mengatakan bahwa ke depan tim harus lebih fokus di sisa pertandingan yang ada. "Keputusan strategis harus diambil, tentu saja target kami jelas, Arme harus bisa lolos dari degradasi," ujaranya.
Arema FC akan mencari solusi terbaik untuk memastikan tim kembali ke jalur kemenangan dan meraih hasil memuaskan bagi pendukung setia Singo Edan.
Dalam lima laga terakhir di Liga 1, Arema FC hanya bisa mencatat satu kemenangan ketika menjamu Persis Solo pada 9 Desember lalu. Kekalahan atas PSIS Semarang pada Senin lalu adalah kekalahan kedua beruntun di dua laga terakhir.
Pilihan Editor: Liga 1 Bakal Gunakan VAR, Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster Ingatkan Sejumlah Hal Harus Diperhatikan