TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, mengatakan anak asuhnya bermain buruk saat kalah 3-0 dari Persib Bandung dalam laga lanjutan Liga 1 2023/2024 pekan 26 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa malam, 27 Februari 2024.
Gian Zola dan kawan-kawan tampak kesulitan mengembangkan permainan dan malah terbawa oleh ritme bermain skuad Maung Bandung--julukan Persib dalam laga itu. Alhasil, PSIS harus puas kebobolan tiga gol dalam pertandingan itu.
"Tidak banyak hal yang bisa saya katakan, Persib bermain lebih baik, dan layak memenangi pertandingan," kata Agius setelah pertandingan usai.
Ia pun mengaku akan kembali menonton pertandingan tersebut dan merinci lebih detail kesalahan yang dilakukan anak asuhnya dalam pertandingan itu. "Pertama saya akan pulang dan melihat lagi pertandingan, kemudian baru saya akan melakukan evaluasi," katanya.
Pelatih berpaspor Malta tersebut mengatakan kebobolan tiga gol menjadi kekalahan besar bagi skuad berjulukan Laskar Mahesa Jenar. Kekalahan tersebut, lanjut dia, menjadi pelajaran berharga bagi Alfeandra Dewangga dan kolega agar bisa lebih baik lagi dalam menghadapi laga selanjutnya.
"Malam ini kita kalah besar karena kebobolan tiga gol, tapi ini menjadi pelajaran berharga untuk pemain agar kita bisa lebih baik lagi ke depannya," kata dia.
Pemain PSIS, Alfeandra Dewangga mengakui penampilan PSIS jauh di bawah performa terbaiknya dalam pertandingan itu. "PSIS bermain sangat buruk untuk pertandingan malam ini dan Persib layak meraih kemenangan," ujarnya.
Ketiga gol Persib masing-masing dicetak lewat Lucas Gama Moreira menit 15 (bunuh diri), Stefano Beltrame menit 38, dan David da Silva menit 65. Kemenangan tersebut membuat Persib kini menempati urutan kedua klasemen sementara Liga 1 dengan torehan 44 poin. Sementara PSIS harus puas turun ke peringkat tiga klasemen sementara akibat kekalahan itu.
Pilihan Editor: Erick Thohir Paparkan Perkembangan Transformasi Sepak Bola Indonesia pada Delegasi FIFA