TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia baru-baru ini meluncurkan jersey baru hasil kerja sama dengan brand apparel lokal, Erspo. Seragam tersebut akan dipakai Skuad Garuda untuk berkiprah di berbagai kompetisi, dari Piala AFF U-17 2024, Piala Asia U-23, hingga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selain jersey, Erspo juga merilis beberapa pakaian olahraga atau sportswear dari timnas Indonesia, di antaranya adalah training kit, hoodie, jaket, hingga midlayer.
Adapun untuk jersey pertama timnas akan berwarna dominan merah dengan garis kerah model o-neck putih. Model ini terinspirasi dari jersey timnas Indonesia pada tahun 1981 ketika berhasil menundukkan Jepang pada laga persahabatan.
“Timnas Indonesia memanggil. Dari dulu memang sudah cinta timnas, diberikan kesempatan, ya diambil. Ini inspirasi ketika timnas Indonesia menang menghadapi Jepang 1981,” kata pendiri Erspo Muhammaad Sadad dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.
Melansir dari laman pssi.org, Erspo berhasil menarik kerja sama dengan Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) untuk menyuplai pakaian olahraga Timnas Indonesia. Nilai kontraknya sebesar Rp 16,5 miliar dengan Rp 5 miliar di antaranya cash.
Lantas, siapa pemilik Erspo yang jadi apparel baru timnas Indonesia? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Siapa Pemilik Erspo?
Erspo atau Erigo Sport adalah sebuah sub-brand milik Erigo, salah satu jenama streetwear fashion ternama asal Indonesia. Erigo dan Erspo didirikan oleh Muhammad Sadad selaku pemilik sekaligus CEO Erigo.
Muhammad Sadad adalah seorang pengusaha asal Aceh yang lahir pada 15 Juni 1990. Dia mulai aktif berbisnis sejak menjadi mahasiswa jurusan Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia. dia pertama kali mendirikan Erigo pada 2010 bersama teman-temannya.
Kala itu, brand fashion-nya masih bernama Selected & Co. Dengan bermodalkan Rp 50 juta, dia memutuskan untuk meninggalkan sekolah dan memulai bisnis. Di awal bisnisnya, nama merek Selected and Co ternyata telah dipatenkan oleh pengusaha lain. Dia pun harus mencari nama baru untuk merek bisnisnya.
Pada 2013, Sadad memilih untuk berubah haluan dan melakukan rebranding pada brand fashion-nya. Dia memilih nama Erigo sebagai merek bisnisnya yang kemudian diiringi dengan pembukaan Erigo Store.
Melalui rebranding tersebut, Erigo menggunakan konsep kekinian yang menargetkan pasar anak-anak muda di Indonesia. Pada 2015, Erigo pun berhasil mendapatkan omzet hingga miliaran.
Meski begitu, perjalanan Sadad membesarkan Erigo hingga seperti sekarang tidaklah mudah. Dia disebut-sebut memiliki utang yang tidak sedikit untuk mengembangkan bisnisnya tersebut. Walaupun demikian, dengan ketekunannya dia selalu bisa mengubah keadaan untuk bangkit dan menjadi lebih baik.
Seiring berjalannya waktu, Erigo semakin terkenal di kalangan masyarakat luas. Merek ini pun berhasil menjadi salah satu brand fashion lokal dengan penjualan terbesar di marketplace. Selain itu, produk Erigo juga telah dijual ke berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.
Tak berhenti dengan merilis produk streetwear, Erigo melebarkan sayapnya dengan mendirikan sub-brand Erigo Sport atau Erspo. Anak perusahaan ini menjadi apparel lokal yang berfokus pada produksi pakaian olahraga atau sportswear.
Erspo hadir sebagai hasil kerja sama Erigo dan PSSI dalam pemenuhan kebutuhan pakaian olahraga timnas Indonesia. Selain itu, Erspo juga menjadi bukti keseriusan Erigo untuk memasuki industri sportswear. Erspo pertama kali dikenalkan ke publik dalam konferensi pers PSSI x ERIGO Sport pada 22 Januari 2024 di Ganara Art, FX Sudirman.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Profil Erspo, Apparel Milik Erigo yang Bikin Jersey Timnas Indonesia