TEMPO.CO, Jakarta - Asisten pelatih Timnas U-23 Korea Selatan, Myung Jae-yong, mengakui para pemainnya tak beruntung saat kalah adu penalti melawan Indonesia dan tersingkir dari Piala Asia U-23 2024. Ia percaya bahwa segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan tim.
Kekalahan adu penalti dari Timnas Indonesia, yang berstatus debutan, terjadi menyusul hasil imbang 2-2 pada akhir perpanjangan waktu. Hasil itu membuat juara Piala Asia U-23 2020 itu gagal mencapai empat besar untuk keempat kalinya dalam enam edisi. Ini juga membuat Korea gagal lolos ke Olimpiade.
Myung memberikan pujian kepada timnya karena bangkit dari ketertinggalan dua kali dalam pertandingan di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha. Apalagi, Korea Selatan harus menyelesaikan pertandingan dengan 10 pemain setelah kartu merah Lee Young-jun pada menit ke-70.
“Pertama-tama, selamat untuk pihak Indonesia,” kata pelatih berusia 51 tahun yang menggantikan Hwang Sun-hong pada konferensi pers seusai pertandingan. Ia menggantikan pelatih kepala Hwang Sun-hong yang dikeluarkan dari lapangan saat menjelang akhir pertandingan.
“Meskipun kami mendapat kartu merah, para pemain tidak pernah menyerah dan mencetak gol penyeimbang. Kami tidak cukup beruntung untuk memenangkan adu penalti. Kami pikir akan sangat sulit untuk bangkit dari ketertinggalan dan mengalahkan lawan."
"Saya mengatakan kepada para pemain saya bahwa kami harus memanfaatkan bola mati atau serangan balik; mereka bermain sesuai instruksi dan saya tidak menyalahkan mereka,” ucap Myung.
Myung menambahkan bahwa keputusan diambil untuk tidak menurunkan Lee Young-jun, pencetak gol terbanyak bersama turnamen tersebut, sejak awal karena ia tidak cukup fit. Korea juga harus menghadapi masalah kebugaran beberapa pemain lain selama pertandingan.
“Ada beberapa pemain yang kondisinya tidak bagus,” ujarnya. “Ketika (bek sayap kiri) Lee Tae-seok cedera, kami harus mengganti formasi empat bek, tapi sayangnya taktik kami tidak berhasil dan hari ini bukanlah hari milik kami,” ujar Myung.
Mantan gelandang Timnas Korea Selatan tersebut juga menyebutkan bahwa tidak tersedianya pemain-pemain penting yang berbasis di luar negeri seperti gelandang Stoke City Bae Jun-ho, penyerang Celtic FC Yang Hyun-jun dan bek Brentford FC Kim Ji-soo, telah mengganggu rencana permainan tim.
“Kami kesulitan menampilkan performa bagus karena kurangnya pemain yang berbasis di Eropa,” kata Myung. “Kami mencoba melakukan upaya terbaik untuk memanggil mereka tetapi karena beberapa alasan mereka tidak dapat bergabung dengan tim, dan itu mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan.”
Selebrasi Ramadhan Sananta (kiri), Nathan Tjoe dalam perempat final Piala Asia AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Indonesia berhasil menang lewat laga dramatis dan adu penalti panjang. Tim Humas PSSI.
Pilihan Editor: Timnas Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korea Selatan Lewat Drama Adu Penalti 11-10