TEMPO.CO, Jakarta - Paris Saint-Germain (PSG) melewatkan kesempatan emas untuk mencapai final Liga Champions kedua mereka. Mereka kalah 0-1 saat menjamu Borussia Dortmund, Rabu dinihari, 8 Mei 2024, sehingga tersingkir dengan agregat 0-2.
PSG tak beruntung dalam laga kandangnya, di Parc des Princes. Mereka memiliki banyak peluang, melakukan 31 kali percobaan tembakan ke gawang lawan, yang beberapa di antaranya membentur tiang. Secara total dalam dua laga mereka 6 kali membentur gawang.
Pelatih PSG, Luis Enrique, menilai timnya tampil lebih baik dalam dua leg dari lawannya. "Tetapi sepak bola memberi penghargaan kepada mereka yang mencetak gol, bukan yang membentur tiang gawang," kata dia.
“Saya senang dengan apa yang saya lihat dari tim saya. Semangat yang nyata. Sebuah tim yang memberikan segalanya."
"Para pendukung tim juga luar biasa. Saya berharap kita memiliki kebersamaan ini ke depan. Pemain yang berkeringat demi seragamnya. Saya ulangi, kami harus memberi selamat kepada tim yang lolos ke final.”
“Saya sangat puas dengan apa yang kami lihat di babak pertama, di kedua leg secara umum. Mereka melakukan apa yang saya minta dari mereka. Saya menyukai semangat yang mereka tunjukkan dalam kedua leg."
"Tentu, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan itu akan menjadi obsesi kami musim depan. Jika ada sesuatu yang perlu dicela, itu adalah keberuntungan yang merugikan kita.”
Luis Enrique memutuskan melakukan hal yang tak biasa seusai laga. “Saya tidak pernah berbicara dengan pemain setelah pertandingan, tapi malam ini saya membuat pengecualian. Saya berbicara dengan mereka satu per satu. Sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara menang, tetapi juga bagaimana cara kalah. Bagaimana memberikan contoh kepada anak-anak.”
PSG sudah meraih gelar Liga Prancis (Ligue 1) musim ini. Mereka juga akan tampil di final Piala Prancis akhir bulan ini. "Tujuan saya adalah berjuang untuk semua gelar. Malam ini saya bangga dengan tim saya, dengan semua pemain," kata Enrique.
Komentar Marquinhos
Kapten PSG, Marquinhos, mengakui mereka kurang maksimal saat melawan Dortmund. "Kami tidak efisien, mereka efisien, mereka mencetak dua gol dan memenangkan kedua pertandingan. Ada banyak hal yang bisa diambil dari kompetisi ini," kata dia.
"Pada awal musim, tidak ada yang percaya kami bisa melangkah sejauh ini. Kami telah melewati banyak rintangan, tetapi kami tidak bisa membuang semuanya sekarang hanya karena kami telah tersingkir. Kami harus ingat bahwa ini adalah proyek baru, dengan pelatih baru."
"Ada hal-hal positif yang bisa dibawa ke musim depan."
PSG kini telah kalah dalam enam leg dari tiga semifinal Liga Champions dua leg. Sebelumnya mereka dua kali kalah melawan AC Milan pada 1995 dan Manchester City pada 2021. Pada 2020 mereka mencapai final dengan mengalahkan RB Leipzig dalam satu kali semifinal setelah format kompetisi diubah karena pandemi COVID-19. Mereka kemudian kalah di final melawan Bayern Munchen.
Komentar Presiden PSG
Musim ini dimulai dengan pelatih baru, Luis Enrique, dan telah ditinggal Lionel Messi dan Neymar. Presiden PSG Nasser al-Khelaifi kini lebih menekankan pada pengembangan tim daripada mendatangkan bakat-bakat individu.
Meskipun tidak selalu brilian, PSG telah terlihat sebagai tim yang terorganisir. Enrique juga telah mengatakan bahwa ia telah bekerja untuk membangun tim tanpa Kylian Mbappe, yang secara luas diperkirakan akan hengkang di akhir musim.
"Para pemain dan pelatih telah memberikan segalanya. Selamat untuk Dortmund, kami pantas mendapatkan yang lebih baik. Ini adalah pertandingan yang sulit. Saya bangga dengan tim saya, yang termuda di Eropa," ujar Al-Khelaifi.
"Kami telah mencapai semifinal tiga kali dalam lima tahun. Itu bukan tujuan kami, ini tetaplah final. Itulah sepak bola, Anda harus menerimanya dan terkadang itu tidak adil. Kami akan menerimanya."
REUTERS
Pilihan Editor: Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa