TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Timnas U-23 Indonesia Hokky Caraka angkat bicara soal pertandingan kontra Guinea dalam babak playoff Olimpiade Paris 2024. Ia merasa kecewa dengan kekalahan yang didapat dan mengakui lawan lebih tangguh.
"Itu disayangkan, saya sedih karena kita kalah. Kita bermain dengan baik tapi kita menghadapi lawan yang tangguh," ujar dia seperti dikutip dari situs resmi FIFA, Jumat, 10 Mei 2024.
Timnas U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan Guinea dalam laga playoff Olimpiade Paris 2024, Kamis, 9 Mei. Laga yang digelar di Stadion Clairefontaine, Paris, Prancis itu berakhir dengan skor 0-1. Gol tunggal kemenangan Syli National dicetak oleh Ilaix Moriba lewat titik putih.
Hokky sendiri tampil sebagai pemain pengganti pada pertandingan tersebut. Ia masuk pada akhir babak kedua menggantikan Rafael Struick. Tak banyak kontribusi yang bisa dilakukan. Tidak ada tendangan maupun umpan kunci yang dibuat oleh penyerang asal PSS Sleman itu.
Selama Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong tidak memberi banyak menit bermain untuk Hokky. Pemain berusia 19 tahun itu tercatat hanya tampil sekali dalam pertandingan fase grup melawan Yordania. Ia bermain dari bangku cadangan untuk menggantikan Rafael Struick. Selama 19 menit di lapangan, Hokky, kala itu, tidak melakukan tendangan dan hanya mengirim sembilan umpan.
Para pemain Timnas U-23 Indonesia, termasuk Hokky terlihat begitu kecewa usai gagal merebut tiket Olimpiade Paris 2024. Dalam cuplikan video yang diunggah akun Instagram @timnas.Indonesia terlihat suasana ruang ganti begitu kelam. Menurut dia, permainan Skuad Garuda masih harus diperbaiki lagi. "Kita perlu memperbaiki diri di masa depan."
Meski tak berhasil tampil di Olimpiade Paris 2024, Timnas U-23 Indonesia tetap melampaui target awal. Semula Skuad Garuda hanya ditargetkan lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 2024. Melihat penampilan tim asuhan Shin Tae-yong hingga babak playoff, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menargetkan agar Skuad Garuda lolos ke Olimpiade Los Angeles 2028.
Pilihan Editor: Simak Kabar Terkini Proses Naturalisasi Maarten Paes, Jens Raven dan Calvin Verdonk