TEMPO.CO, Jakarta - Liverpool mengantar kepergian pelatih tercinta, Jurgen Klopp, dengan sebuah kemenangan. Mereka mengalahkan Wolves dengan skor 2-0 dalam laga terakhir Liga Inggris 2023-2024, yang sekaligus menjadi ajang perpisahan Klopp, Minggu, 19 Mei 2024.
Alexis Mac Allister dan Jarell Quansah mencetak gol dalam laga di Anfield itu. Kemenangan ini sudah tak berarti banyak. Liverpool sudah dipastikan finis ketiga musim ini. Mereka mengakhiri musim dengan 82 poin, sembilan poin di belakang juara Manchester City dan tujuh poin di belakang tim peringkat ketiga Arsenal.
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp sebelum laga melawan Wolves di Anfield, 19 Mei 2024. Ia menjalani laga terakhirnya di klub Inggris itu. REUTERS/Phil Noble
Namun, kemenangan itu menjadi kado terakhir yang manis buat Klopp, yang memutuskan mundur akhir musim ini demi mengisi ulang energinya. Para pemain pun tampak emosional seusai laga.
"Saya tidak punya kata-kata, ini adalah hari yang sangat emosional," kata kapten Liverpool Virgil van Dijk, sambil menahan air mata, kepada Sky Sports.
"Itu akan selalu menjadi sore yang sulit. Kami ingin memastikan bahwa kami melakukan pekerjaan kami pada dasarnya dan kemudian jelas kami semua bisa sangat emosional setelah pertandingan.”
"(Klopp) layak mendapatkan setiap cinta yang dia dapatkan."
Wolves harus bermain dengan 10 pemain pada menit ke-28 ketika Nelson Semedo diusir keluar lapangan karena tekel buruknya terhadap Mac Allister. Enam menit kemudian, Mac Allister menyundul bola hasil umpan silang melengkung dari Harvey Elliott menjadi gol, membuat Klopp berdiri sambil tersenyum lebar.
Quansah menggandakan keunggulan Liverpool pada menit ke-40 saat ia menyodok bola hasil tendangan pemain andalan Liverpool, Mohamed Salah.
Seusai laga Klopp masuk ke lapangan. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada para pendukung Anfield - termasuk pemilik John Henry dan Tom Werner yang terbang dari Boston untuk menghadiri acara tersebut.
Sambutan Suporter
Suasana perpisahan sudah terasa sejak sebelum laga. Kerumunan penonton berdesakan di sepanjang jalan menuju Anfield pada hari Minggu untuk menyambut kedatangn bus tim.
Seorang pendukung Liverpool mengenakan cat meniru wajah Jurgen Klopp. REUTERS/Phil Noble
Nyanyian "You'll Never Walk Alone" - lagu kebangsaan klub - juga membahana sebelum pertandingan, Klopp dengan takjim mengangkat tangan ke hatinya.
"Pagi ini saya bangun dan saya benar-benar dalam mode permainan," kata Klopp kepada Sky Sports sebelum kickoff. "Kami memiliki pertemuan tim yang normal dan 60.000 orang di sini dan beberapa juta orang yang menonton layak mendapatkannya.”
"Orang-orang menyebutnya tarian terakhir, jadi mari menari!"
Klopp memenangi tujuh trofi sejak bergabung dengan klub pada tahun 2016, termasuk Liga Champions pada tahun 2019 dan gelar Liga Inggris pertama dalam tiga dekade pada tahun 2020. Dia juga memenangi Piala Dunia Antarklub, Piala FA, Piala Liga dua kali dan Piala Super UEFA, serta Community Shield.
Namun, bukan hanya karena prestasinya, pria asal Jerman ini dicintai karena sikapnya yang penuh semangat. Dia membuat para penggemar senang dengan perayaan golnya yang berapi-api dan kepalan tangannya setelah kemenangan. Dia juga kerap memeluk para pemainnya dengan pelukan erat.
Apresiasi para penggemar terlihat jelas pada menit-menit terakhir pertandingan melawan Wolves. Para pendukung berdiri dan menyanyikan lagu "I Feel Fine" dari The Beatles dengan lirik yang diubah. "Saya sangat senang bahwa Jurgen adalah seorang Red, saya sangat senang dia menyampaikan apa yang dia katakan!"
Saat itu, Klopp menundukkan kepalanya beberapa kali karena berusaha keras mengendalikan emosinya. Istrinya, Ulla, terlihat mengusap air matanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Rekam Jejak Oxford United Usai Diakuisisi Erick Thohir: Sempat Terseok hingga Promosi ke Championship Liga Inggris