TEMPO.CO, Jakarta - Klub Liga Spanyol Barcelona resmi mengumumkan telah memecat Xavi Hernandez. Pemecatan dilakukan sebelum klub itu menjalani laga terakhir di Liga Spanyol.
Pemecatan dilakukan setelah Barcelona dipastikan mengakhiri musim tanpa gelar. Menurut France24, Jumat, meski sudah diumumkan resmi dipecat, namun Xavi masih akan mendampingi Barcelona pada pekan terakhir Liga Spanyol, hari Minggu mendatang.
"Presiden Barcelona Joan Laporta telah mengatakan kepada Xavi Hernandez bahwa dia tidak akan melanjutkan jabatan pelatih untuk musim 2024-25," tulis pernyataan resmi klub.
"Barcelona ingin berterima kasih kepada Xavi atas pekerjaannya sebagai pelatih, yang menambah kariernya yang tak tertandingi sebagai pemain dan kapten tim utama, dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan."
Mengapa Barcelona Memecat Xavi?
HUbungan Xavi dan Barcelona berjalan seperti opera sabun. Setelah pengangkatannya pada 2021, pelatih asal Spanyol itu diharapkan untuk menanamkan kembali cita-cita Cruyff: berprestasi dengan mengedepankan ciri khas klub yang selalu bisa menampilkan permainan yang menghibur.
Xavi memang mampu meraih gelar juara La Liga pada 2022/23. Tapi, performa klub saat itu dianggap jauh dibanding masa-masa terbaik Barcelona. Barca bisa juara karena memiliki pertahanan yang unggul dan mampu mengandalkan talenta pencetak gol elit Robert Lewandowski di lini serang.
Namun, performa mereka merosot musim ini. Daftar pemain kunci yang absen di paruh pertama musim melonjak. Pada bulan Januari, Xavi akhirnya mengumumkan putusan untuk mengundurkan diri dari posisi pelatih pada akhir musim.
Putusan itu kemudian ia revisi. Sebuah kebangkitan meyakinkan yang terjadi setelah itu mengubah pikiran Xavi. Ia menyatakan batal mundur.
Meski di permukaan seperti sangat mendorong Xavi untuk membatalkan niatnya untuk pergi, Presiden Barcelona Joan Laporta dilaporkan meyakini bahwa seorang manajer baru untuk musim 2024/25 akan membuat klub menjadi lebih baik.
Ketegangan terjadi awal bulan ini, setelah Xavi yang menyatakan sulit bagi Barcelona untuk bersaing dengan Real Madrid dan tim elit Eropa lainnya karena Blaugrana tengah mengalami kesulitan finansial. Komentar itu membuat Laporta marah karena saat memutuskan untuk membatalkan mundur Xavi sudah berjanji akan menerima kondisi klub apa adanya.
Pertemuan dilakukan Jumat, 24 Mei, yang juga dihadiri Deco, Direktur Barcelona. Pertemuan itu tak menghasilkan titik temu dan Barca akhirnya memutuskan untuk melepas Xavi.
Akan tetapi, Xavi masih akan bertugas untuk pertandingan terakhir Barca musim ini melawan Sevilla pada hari Minggu. Mereka akan mengakhiri musim La Liga di posisi kedua, namun terpaut jauh dari Real Madrid, yang sudah juara dan telah mengalahkan Barca dalam tiga Clasico musim ini.
Siapa yang Akan Menggantikan Xavi sebagai Pelatih Barcelona?
Deco dan Laporta disebutkan sempat berbeda pendapat soal calon Xavi. Deco ingin mempromosikan mantan pemain bertahan Rafael Marquez dari tim cadangan Barca, namun Laporta berniat untuk menunjuk pelatih yang pernah menjuarai Liga Champions, Hansi Flick.
Flick akhirnya yang dipilih. Barcelona disebutkan telah sepakat untuk mengontrak pelatih asal Jerman itu telah menandatangani kontrak hingga 2026.
FOOTBALL ESPANA | AS | 90MIN
Pilihan Editor: Jelang Final Liga Champions: Simak 1 sampai 10.000, Angka-angka Penting dan Menarik dari Statistik Musim Ini