TEMPO.CO, Jakarta - Marco Reus ingin mengakhiri kariernya di Borussia Dortmund dengan manis. Ia berambisi meraih trofi Liga Champions sebagai kado perpisahan untuk klub yang sudah dibelanya selama 12 tahun.
Winger asal Jerman telah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama Borussia Dortmund yang habis pada akhir musim ini. Reus gagal mempersembahkan trofi liga untuk Dortmund pada musim terakhirnya setelah finis pada urutan kelima Bundesliga Jerman. Ia juga tidak mampu membawa Die Borussien memenangkan gelar kompetisi domestik, seperti DFB Pokal usai terhenti di babak 16 besar.
Liga Champions menjadi harapan terakhir Reus untuk menorehkan tinta manis di akhir kariernya bersama Dortmund. "Saya akan mengatakan tidak ada yang lebih baik daripada bermain di laga terakhir Anda di final Liga Champions dan memenangkannya."
"Sekarang tujuannya adalah memenangkan trofi karena kita tidak bisa membayangkan bagaimana situasi akan berubah keesokan harinya di sini (Dortmund). Ini hanya tentang 90 menit berikutnya, mungkin 120 menit yang akan menentukan (hasilnya)," kata Reus menambahkan.
Winger berusia 31 tahun itu memiliki memori buruk bermain di Wembley Stadium, London. Terakhir kali dia menginjakan kaki di sana dalam balutan seragam kuning hitam, Reus harus menerima kenyataan kalah dari Bayern Munchen di final Liga Champions 2013. Momen tersebut dijadikannya sebagai pengalaman agar kali ini bisa bermain lebih baik.
Namun, menghadapi Real Madrid, Reus tidak mau menganggap remeh lawan. Ia mengakui tim dengan sejarah panjang kesuksesan di Liga Champions itu merupakan lawan yang kuat. Tetapi bukan berarti Dortmund tidak punya peluang. Menurut dia, semua akan bergantung bagaimana para pemain memanfaatkan momentum di lapangan.
"Mereka memiliki pemain kuat di setiap posisi, mereka bermain sepak bola dengan sangat tenang, mereka menekan sangat tinggi, mereka banyak berlari, tetapi semua tergantung pada momentum. Kami akan menganalisis mereka dengan sangat baik," ucapnya.
"Kami perlu berada dalam performa terbaik pada hari itu; dalam sebuah final, Anda juga membutuhkan sedikit keberuntungan dan, tentu saja, Anda perlu memanfaatkan peluang Anda."
Bagi Reus, Borussia Dortmund lebih dari sekedar klub, melainkan juga rumah kedua. Bermain selama lebih dari satu dekade untuk satu klub di era sepak bola modern membuktikan betapa dia mencintai klub tersebut. Kemenangan atas Real Madrid pada laga final Liga Champions akhir pekan nanti menjadi harga mati yang mesti didapatkan.
UEFA
Pilihan Editor: 3 Pemain Kunci Real Madrid untuk Kalahkan Borussia Dortmund di Final Liga Champions