TEMPO.CO, Jakarta - Final Liga Champions 2023-2024 akan menghadirkan laga Borussia Dortmund vs Real Madrid. Kedua tim akan berebut gelar juara di Stadion Wembley, London, Minggu dinihari, 2 Juni 2024.
Laga puncak ini akan berlangsung mulai 02.00 WIB dengan disiarkan langsung Indosiar. Live streaming-nya juga bisa disimak lewat Vidio.
Dortmund akan tampil dengan membawa label "Underdog" dalam laga ini. Klub besar Liga Jerman ini, dilihat dari berbagai segi, kalah mentereng dari Real Madrid.
Dari jumlah trofi Liga Champions contohnya. Real Madrid telah memenangkan 14 gelar Liga Champions sementara Borussia Dortmund baru meraih satu trofi. Satu-satunya gelar Liga Champions Borussia Dortmund diraih pada musim 1996-1997 ketika mengalahkan Juventus di final, 3-1, di bawah asuhan Ottmar Hitzfeld.
Butuh 16 tahun kemudian bagi Borussia Dortmund kemudian kembali mencapai final yaitu pada 2012-2013. Namun, saat itu di bawah asuhan Jurgen Klopp, Borussia Dortmund kalah dari klub rival mereka, Bayern Munchen.
Kini, di bawah asuhan Edin Terzic, Borussia Dortmund kembali melangkah ke final. Ada jarak 11 tahun antara Dortmund asuhan Klopp dan Die Borussen asuhan Edin Terzic. Lalu ada jarak 27 tahun antara kali terakhir Borussia Dortmund meraih gelar Liga Champions pada 1997 dengan musim ini.
Karena itu, jika Borussia Dortmund mampu meraih gelar Liga Champions di akhir pekan nanti, tentu akan menjadi akhir dari penantian yang sangat indah. Pertanyaannya, mampukah Borussia Dortmund asuhan Edin Terzic mengalahkan raksasa Real Madrid di Stadion Wembley nanti?
Sepanjang musim ini, Real Madrid termasuk tim dengan produktivitas gol yang tinggi. Total, 127 gol diciptakan Los Blancos asuhan Carlo Ancelotti di semua ajang, dengan 26 gol di antaranya di Liga Champions. Bandingkan dengan Borussia Dortmund yang musim ini total mengukir 92 gol, dengan 17 gol di antaranya di Liga Champions.
Namun demikian, angka-angka bisa menyesatkan bila kemudian membuat Dortmund dianggap tak memiliki peluang. Mereka mampu mencatatkan 10 laga tidak terkalahkan (7 kemenangan, 3 kali imbang). Kemenangan atas Paris Saint-Germain (PSG) di semifinal dengan skor identik, 1-0 baik di laga pertama dan kedua, memperlihatkan Dortmund mampu menghadapi tim yang juga berstatus mesin gol.
Strategi Edin Terzic bagaimana membatasi PSG, tim yang mengoleksi 124 gol pada musim ini, dalam mencetak gol salah satu kunci sukses mereka ke final. Bek senior mereka Mats Hummels mampu membuat Kylian Mbappe, yang pada musim ini mengoleksi 44 gol untuk PSG, tidak mampu mencetak gol.
Strategi serangan balik ini pula yang sukses diterapkan Borussia Dortmund ketika menyingkirkan PSV Eindhoven di 16 besar dengan skor 1-1 dan 2-0. Borussia Dortmund juga membuat AC Milan hanya mampu mencetak satu gol ke gawang mereka dari dua laga di fase grup, 0-0 dan 3-1.
Semua catatan Borussia Dortmund tersebut tentu sudah menjadi bagian yang sangat diperhatikan oleh Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid. Carletto akan mempelajari kekuatan Dortmund musim ini, seperti Julian Brandt yang menjadi otak serangan Die Borussen (14 assist musim ini). Atau Nicklas Fullkrug, striker yang juga memiliki kemampuan dalam memberikan assist selain sebagai pencetak gol (10 assist, 15 gol).
Sebagai catatan pula bahwa Borussia Dortmund di fase grup, ada di Grup F bersama AC Milan, PSG, dan Newcastle United, yang kemudian dinilai sebagai "grup neraka". Namun, faktanya, mereka justru lolos ke fase knockout dengan status sebagai juara grup. Karena itu, Dortmund boleh jadi tim "underdog" di final nanti, tapi mereka adalah underdog yang sangat berbahaya.
Selanjutnya: 4 Fakta menarik