TEMPO.CO, Jakarta - Jose Mourinho menjadi pelatih baru klub liga Turki, Fenerbahce. Kabar Mourinho yang akan menukangi Fenerbahce telah diumumkan pada Minggu malam, 2 Juni 2024, waktu setempat. Mantan pelatih Real Madrid itu mencapai kesepakatan kontrak berdurasi dua tahun hingga Juni 2026.
Manajer profesional dan eks pemain sepak bola asal Portugal ini telah malang-melintang sebagai pelatih. Mourinho boleh dibilang sebagai salah satu manajer paling berprestasi yang pernah ada. Dia menjadi satu-satunya pelatih yang telah meraih tiga trofi di tiga kompetisi klub Eropa yaitu Liga Champions, Liga Europa dan Liga Konfederasi.
Selain prestasi, Jose Mourinho juga dikenal karena pernyataan-pernyataannya yang menarik. Salah satunya menyebut dirinya sebagai “The Special One”. Lantas, apa alasan Jose Mourinho disebut “The Special One”?
Jose Mourinho mengumumkan dirinya sebagai 'The Special One' saat ia diperkenalkan sebagai manajer Chelsea pada 2004. Kala itu, ia tiba di Stamford Bridge setelah membawa Porto meraih meraih gelar Liga Champions pada musim 2003-2004. Ia sukses memimpin Porto ke final Liga Champions, mengalahkan tim Prancis AS Monaco 3-0 di Jerman.
Mourinho mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers perdananya, bahwa ia menganggap dirinya sebagai "The Special One”. “Tolong jangan panggil saya sombong, tapi saya seorang juara Eropa dan saya pikir saya spesial,” kata Mourinho.
Dikutip dari Givemesport.com, pernyataan Mourinho menyebabkan hiruk pikuk di media Inggris pada saat itu. Media menganggapnya sebagai kebanggaan yang kurang ajar menjelang musim pertamanya melatih di Liga Premier. Hal ini mengingat musim pertamanya di Premier League harus bersaing dengan pelatih tersohor lainnya, termasuk Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger.
Namun, gelar dengan cepat diperoleh Mourinho karena manajemen pemainnya yang brilian. Dia menjadi manajer The Blues yang paling banyak meraih trofi. Ia memenangkan gelar liga berturut-turut dalam dua tahun pertamanya di klub. Julukan ikonik itu pun selalu melekat meski meninggalkan Chelsea pada 2007.
Pada 2013 Mourinho kembali melatih Chelsea untuk kedua kalinya. Ia tiba setelah memenangkan Serie A dan Liga Champions bersama Inter Milan, serta satu gelar La Liga bersama Real Madrid. Saat itu, Mourinho menegaskan dia tidak lagi "The Special One". Ia menyebut dirinya seorang yang rendah hati.
Pada 2022, Mourinho menjauhkan diri dari julukan tersebut dengan menyatakan bahwa itu adalah cerita lama dan tidak lagi berlaku untuknya. Ia menyampaikan hal tersebut menjelang final Liga Konferensi Eropa ketika Roma melawan Feyenoord. Ia menekankan pentingnya tim dibandingkan pencapaian individu.
“Yang Istimewa adalah cerita lama. Ketika Anda lebih dewasa dan stabil, Anda lebih memikirkan orang lain dan lebih sedikit memikirkan diri sendiri.”
“Saya hanya bisa melakukan apa yang bisa dilakukan setiap pelatih dan mencoba membantu tim. Saya tidak percaya pada momen ajaib. Ini bukan momen satu individu, ini adalah tim, para pemain, dan staf.”
“Apakah setiap pencapaian baru berarti lebih dari pencapaian sebelumnya? Memang benar. Tapi tidak ada hal istimewa yang bisa dilakukan, jadilah diri kita sendiri.”
Sebagai informasi, Mourinho menganggur sejak berpisah dari AS Roma pada Januari menyusul hasil buruk yang didapat Giallorossi musim 2023/24. Posisinya digantikan oleh mantan kapten AS Roma, Daniele De Rossi.
Mourinho menghabiskan waktu dua setengah tahun melatih AS Roma sejak ditunjuk pada Juli 2021. Pelatih yang memiliki julukan "The Special One" itu berhasil mempersembahkan trofi Liga Konferensi Eropa edisi perdana pada musim 2021/22 kepada klub ibu kota Italia itu.
KHUMAR MAHENDRA | NURDIN SALEH
Pilihan Editor: Merasa Dipecat Secara Tidak Adil, Jose Mourinho Kecam Pemilik AS Roma