7. Michael Laudrup, 19 Tahun 362 Hari (Denmark) – Piala Eropa 1984
Sosok gemilang dalam tim berjulukan Dinamit, Michael Laudrup, membantu Denmark melaju ke empat besar Euro 1984. Laudrup merupakan tipikal penyerang yang mengincar umpan cerdas. Pemain SS Lazio ini tampil dalam tiap menit pertandingan Denmark. Ia menunjukkan bakatnya dalam melewati pemain bertahan lawan dengan mudahnya lewat gerakan bahu dan pergantian kaki yang cepat.
Sehari setelah ulang tahunnya ke-20, Laudrup memberikan dua assist dalam kemenangan 5-0 pada penyisihan grup melawan Yugoslavia. Merespons sebuah sontekan ke depan, sentuhan cekatan Laudrup melewati kiper jatuh ke kaki Klaus Berggreen yang mencetak gol kedua Denmark.
Kemudian, memanfaatkan upaya yang salah, Laudrup memberi umpan kepada Preben Elkjaer untuk mencetak gol keempat. Sebagai eksekutor ketiga dalam adu penalti melawan Spanyol di semifinal, Laudrup tidak membuat kesalahan dalam mengeksekusi penaltinya. Namun, dalam tendangan penalti ke-10 harapan Denmark pupus, sehingga harus menyerahkan tiket final kepada La Roja.
8. Ferenc Bene, 19 Tahun 182 Hari (Hungaria) – Piala Eropa 1964
Selain jadi pencetak gol terbanyak Euro 1964 (mencetak gol dalam dua laga Hungaria), pemain 19 tahun ini berkontribusi membawa negaranya finis peringkat ketiga Euro 1964. Sebagai sayap kanan dalam susunan pemain Tim Magyar (julukan Hungaria), pemain dinamis dari klub Ujpesti Dozsa ini membawa bakat kreatif, kecepatan, dan keterampilan ke sisi yang mengalir bebas.
Tertinggal 0-1 dari Spanyol pada semifinal Euro 1964, Bene menyamakan skor pada menit-menit akhir dalam satu kesempatan, yang membuat kiper lawan gagal memaksa bola melewati garis. Namun, gol penyama kedudukan yang dicetak Bene tidak cukup membawa Denmark lolos ke semifinal. Spanyol sukses meraih kemenangan dalam masa perpanjangan waktu.
Denmark kemudian membalas gol pembuka Bene menit ke-11 dalam perebutan tempat ketiga, tapi kali ini Hungaria menguasai perpanjangan waktu untuk meraih posisi ketiga.
Pilihan Editor: Analisis: Perubahan Kebijakan Transfer Membuat Real Madrid Jadi Klub Paling Ditakuti