TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan turnamen sepak bola Piala Eropa kerap memunculkan bintang-bintang muda yang cemerlang. Mereka tampil mencorong, menjadi kunci di timnya, ketika masih berusia di bawah 20 tahun.
Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney termasuk dalam daftar pemain remaja yang bersinar di Piala Eropa, seperti dirilis UEFA. Keduanya kemudian terus melesat setelah turnamen tersebut, menjadi pemain dunia.
Namun, tak semua bintang remaja Piala Eropa itu bernasib sama seperti Ronaldo dan Rooney. Banyak yang bersinar dan kemudian tenggelam.
Berikut daftar pemain remaja (usia di bawah 20 tahun) berpenampilan menonjol dalam sejarah Piala Eropa:
1. Renato Sanches, 18 Tahun 296 Hari (Portugal) – Piala Eropa 2016
Turun dari bangku cadangan dalam tiga dari empat pertandingan pertama Portugal, pemain berusia 18 tahun ini tampil tidak kenal takut. Renato memiliki kemampuan mengobrak-abrik lini tengah lawan dengan kecepatan yang memadai.
Penampilan gemilangnya dari bangku cadangan membuat Renato dipercaya menjadi starter pada perempat final. Ia membayar kembali kepercayaan pelatih Fernando Santos dengan membatalkan keunggulan awal Polandia.
Melakukan tipuan ke kanan, Renato memotong ke dalam, memainkan umpan satu-dua, lalu melepaskan tembakan dari tepi kotak penalti. Memperlihatkan kekuatan, keterampilan, dan visi, gelandang yang sekarang bermain di AS Roma (pinjaman dari Paris Saint Germain) tersebut kemudian dipercaya menjadi starter.
Renato memimpin lini tengah dengan cara luar biasa, baik pada semifinal maupun final saat Portugal menang melawan favorit Prancis untuk mengangkat trofi juara.
2. Kingsley Coman, 19 Tahun 362 Hari (Prancis) – Piala Eropa 2016
Kekuatan, keterampilan, dan kecepatan sang pemain sayap terlihat jelas dalam turnamen Euro 2016 di Prancis. Kingsley Coman tampil dalam tiap pertandingan kecuali semifinal, lalu jadi starter dalam dua laga grup Les Bleus.
Diturunkan pelatih Didier Deschamps di sayap kiri dan kanan, pemain muda “bertumit jet” ini menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menghindari lawan, mematahkan kecepatan, dan berlari. Caranya berliku, pengalihan permainan, dan umpan-umpannya yang menarik membuat Coman terus menjadi ancaman saat tuan rumah melaju ke final.
Selanjutnya: Rooney...