TEMPO.CO, Jakarta - Jose Mourinho gagal membawa Fenerbahce, klub asal Turki, lolos ke babak utama Liga Champions. Mereka tersingkir di babak ketiga kualifikasi dan lengser ke Liga Europa.
Fenerbahce hanya bermain imbang 1-1 saat menjamu Lille (Prancis) di leg kedua babak kualifikasi ketiga Liga Champions, Tabu dinihari, 14 Agustus. Mereka gagal lolos ke fase play-off setelah secara agregat kalah 2-3.
Fenerbahce bermain ngotot, tapi baru bisa mencetak gol pada menit ke-90+1 lewat aksi bunuh diri Bafode Diakite. Skor agregat menjadi 2-2 dan pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Lille harus bermain dengan 10 pemain pada menit ke-109 setelah Aissa Mandi dihukum kartu merah langsung. Namun, mereka justru mampu memastikan skor jadi 1-1 lewat penalti Jonathan David. Mereka lolos ke play-off setelah unggul agregat 3-2.
Hasil ini membuat statistik Jose Mourinho, yang bertugas sejak Juni lalu, kini menjadi tiga kemenangan, satu hasil seri, dan satu kekalahan. Dua kemenangan mereka raih di babak kedua kualifikasi dan satu kemenangan lain di Liga Turki.
Komentar Jose Mourinho
Jose Mourinho kini memiliki potensi reuni dengan Manchester United saat Fenerbahce terdegradasi ke kompetisi Liga Europa
Bagaimana reaksi Jose Mourinho setelah tersingkir? Pelatih 61 tahun itu marah. Namun, ia menyatakan tim Turki bisa memenangi Liga Europa jika standar wasit meningkat.
Ia sadar aspek ekonomi membuat timnya susah bersaing di Liga Champions. “Kami kalah secara ekonomi karena Liga Champions jelas merupakan dorongan penting bagi klub dan kami kehilangan kesempatan bermain melawan tim-tim terbesar di dunia,” kata Mourinho.
“Tapi kami tidak akan pernah memenangkan Liga Champions. Kami tidak akan pernah mencapai final Liga Champions. Tidak pernah."
Ia kemudian memprotes wasit, tapi terlihat menjaga perkataannya karena khawatir kena sanksi.
"Tetapi kami akan pergi ke Liga Europa dan Liga Europa jika… jika… saya tidak ingin mengatakan sisanya. Saya lebih suka tetap pada asumsi. Tapi jika kami bisa tampil di Liga Europa dengan hebat," kata pelatih asal Portugal ini.
"Jika, jika, jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang jika saya mengundang Anda untuk menonton Roma/Sevilla di final Liga Eropa dan Anda memahami jika."
“Tapi kami bisa tampil hebat di Liga Europa dengan bantuan itu. Saya tidak dapat berbicara lebih dari jika. Jika tidak, saya dalam masalah," kata Mourinho.
ANTARA dan DAILY MAIL menjadi bahan penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Ketika Jokowi Jajal Lapangan Pusat Latihan Timnas Indonesia di IKN dan Buat Menpora Tersungkur