TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga buka suara mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dilakukan federasi. Ia mengungkapkan hal itu sebagai salah satu upaya melakukan transformasi sepak bola di Indonesia.
Arya mengatakan pihaknya telah berkonsultasi dengan salah satu konsultan terkait langkah-langkah apa saja yang mesti dilakukan untuk mewujudkan transformasi sepak bola tersebut. Federasi, kata dia, kemudian melakukan evaluasi dan akhirnya diputuskan sejumlah karyawan harus diputus hubungan kerjanya.
"Kami melakukan transformasi di sepak bola. Transformasi itu tak bisa hanya di luar, mau tidak mau juga di organisasinya PSSI. Kami sudah meminta konsultan untuk minta yang namanya ke depan PSSI harus bagaimana," ujar Arya dalam keterangan audio, Senin, 2 September 2024.
"Mereka (konsultan) kemudian memberikan kriteria-kriteria karena kami mau melangkah ke depan, ke 2045 soal organisasi kami ini harus bagaimana dan seluruhnya. Maka, dibutuhkan perubahan di organisasi PSSI. Perubahan ini dilakukan juga dengan kriteria dari masing-masing bagian. Kami melakukan evaluasi dan pemutusan hubungan kerja," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, linimasa media sosial X diramaikan dengan kabar pemecatan karyawan PSSI. Beberapa akun membagikan kabar terkait hal tersebut yang mendapat berbagai respons dari warganet. Dalam unggahan-unggahan yang ada, disebutkan bahwa karyawan PSSI yang dipecat berasal dari divisi media dan teknik.
Direktur Media, Komunikasi, dan Konten PSSI Eko Rahmawanto pun mengonfirmasi kabar tersebut. Ia mengungkapkan mayoritas karyawan PSSI yang menjadi korban pemecatan berasal dari divisi media dan teknik, serta beberapa divisi lainnya, termasuk dirinya sendiri. "Divisi media semuanya (dipecat), kemudian divisi teknik juga semuanya, yang tersisa adminnya saja. Terus di bagian-bagian lain juga ada," ujar dia saat dihubungi Tempo, Senin, 2 September.
Pemecatan tersebut dilakukan menjelang agenda putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang bakal dijalani Timnas Indonesia. Skuad Garuda kebagian menjadi tuan rumah untuk duel kontra Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 10 September 2024.
Arya pun memastikan situasi tersebut tidak akan mengganggu PSSI dalam mempersiapkan pertandingan Timnas Indonesia vs Australia nanti. "Untuk persiapan kami melawan Australia, kami sih nggak akan terganggug, mudah-mudahan nggak terganggu karena kami melakukan perubahan secara profesional."
Pilihan Editor: PSSI Pecat 43 Karyawan Tanpa Alasan Jelas, Divisi Media dan Teknik Paling Terdampak