TEMPO.CO, Jakarta - Nuansa Belanda di Timnas Indonesia menjadi sorotan menjelang putaran ketiga babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi tantangan berat pertama saat menghadapi Arab Saudi pada laga hari Kamis, 5 September 2024. Laga ini bisa menyalakan kembali ambisi Indonesia untuk kembali ke panggung terbesar sepak bola dunia.
Sejak debut pada tahun 1938, negara kepulauan yang saat itu dikenal sebagai Hindia Belanda ini tidak pernah tampil di Piala Dunia. Tetapi, dengan jumlah peserta putaran final yang bertambah menjadi 48 negara pada tahun 2026, upaya untuk kembali tampil mendapatkan momentum.
Sembilan pemain dalam skuad Garuda, yang mengalahkan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta pada bulan Juni lalu, lahir di Belanda. "Merupakan dorongan besar bahwa kami dapat melaju ke babak berikutnya," kata gelandang kelahiran Amsterdam, Thom Haye, yang mencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-0 atas Filipina.
"Saya pikir dalam beberapa bulan terakhir kita telah melihat sedikit perubahan dalam dinamika tim. Kami semakin kuat, Anda benar-benar melihat kami tumbuh bersama sebagai sebuah tim dan sangat penting bagi kami untuk percaya bahwa kami dapat mencapai hasil ini. Semuanya dimulai dengan keyakinan terlebih dahulu dan kemudian saya pikir Anda akan menjadi semakin kuat,” ucap Haye, mantan gelandang SC Heerenveen.
Penampilan tim tentu saja telah memberikan dorongan bagi sepak bola Indonesia setelah serangkaian insiden merusak dan mencoreng reputasi di sepak bola dunia. Larangan FIFA karena campur tangan pemerintah membuat Indonesia dikeluarkan dari kualifikasi Piala Dunia 2018. Selain itu, pada akhir tahun 2022, sebanyak 135 orang tewas dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang. Saat itu, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para penggemar yang melakukan kerusuhan.
Enam bulan kemudian Indonesia menjadi berita utama lebih lanjut karena negara itu dicabut haknya untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Penentangan dari politisi lokal terhadap partisipasi Israel menjadi penyebabnya.
Erick Thohir, mantan pemilik Inter Milan, mengambil alih pimpinan organisasi PSSI pada awal tahun 2023 dan telah mempercepat rencana untuk memanfaatkan diaspora secara luas. Alhasil, pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong, yang membawa Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia di Qatar pada bulan Januari, berhasil membawa Indonesia ke babak ketiga kualifikasi Asia.
Di sana, Indonesia akan menghadapi tantangan berat melawan tim-tim langganan Piala Dunia yang tangguh seperti Arab Saudi, Jepang, dan Australia serta Bahrain dan China. Indonesia juga terlibat dalam persaingan mendapatkan satu dari dua tempat otomatis di Piala Dunia dari Grup C. "Sebagai sebuah tim, kami sangat bangga dengan beberapa bulan terakhir, dengan hasil yang kami peroleh, jadi tentu saja kami sangat senang telah lolos," kata Haye.
"Namun, itu tidak berhenti di sini. Kami percaya satu sama lain dan pada kemungkinan yang kami miliki, jadi di babak berikutnya kami ingin menunjukkan siapa kami. Saya menantikan grup dan tim berikutnya dan ini merupakan tantangan. Namun saya suka tantangan, jadi itu bagus,” ujar dia menambahkan.
Di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, Thom Haye bukan satu-satunya pemain diaspora yang bakal membela Timnas Indonesia. Ada juga nama lain seperti Sandy Walsh, Justin Hubner, Ivar Jenner, Calvin Verdonk, Jay Idzes, hingga Ragnar Oratmangoen bakal turun.
REUTERS | PSSI
Pilihan Editor: Melihat Pandangan Paus Fransiskus di Dunia Olahraga, Bicara Kesederhanaan Atlet hingga Semangat Persaudaraan