TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat bicara mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dilakukan federasi terhadap karyawannya pada akhir Agustus lalu. Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya membangun ulang induk organisasi sepak bola di Tanah Air tersebut.
"Oh bersih-bersih karyawan di PSSI. Waktu saya terpilih menjadi ketua umum waktu itu, saya ingat sekali langsung saya sampaikan karena ini amanah dari masyarakat dan stakeholder sepak bola, saya bilang saya punya komitmen sebagai ketua melakukan pembangunan sepak bola yang bersih dan berprestasi," ujar dia saat ditemui usai jumpa pers Liga 2 2024-2025 di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September 2024.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengatakan PSSI telah menggandeng pihak ketiga untuk membantu proses asesmen semua karyawan PSSI. Erick juga berencana menemui karyawannya di federasi. "Kami melepas tim-tim yang ada di PSSI ini bukan sebuah bentuk arogansi, tetapi kami sudah membawa yang namanya perusahaan HR terkenal untuk melakukan assessment."
"Assessment dengan mewawancarai satu per satu pegawai, dan Pak Sekjen (Yunus Nusi) sendiri sudah bertemu dengan seluruh pegawai. Mulai besok, saya juga akan bertemu mereka secara berkelompok," kata Erick menambahkan.
Sebelumnya, linimasa media sosial X diramaikan dengan kabar pemecatan karyawan PSSI. Beberapa akun membagikan kabar terkait hal tersebut yang mendapat berbagai respons dari warganet. Dalam unggahan-unggahan yang ada, disebutkan bahwa karyawan PSSI yang dipecat berasal dari divisi media dan teknik.
Direktur Media, Komunikasi, dan Konten PSSI Eko Rahmawanto pun mengonfirmasi kabar tersebut. Ia mengungkapkan mayoritas karyawan PSSI yang menjadi korban pemecatan berasal dari divisi media dan teknik, serta beberapa divisi lainnya, termasuk dirinya sendiri. Total ada 44 karyawan yang menjadi korban, dengan divisi media dan teknik yang paling terdampak.
Erick sempat menyinggung adanya penyalahgunaan aset PSSI oleh karyawan lama PSSI. Ia mengaku menemukan hal itu saat melakukan audit dan berharap hal serupa tidak terulang lagi di masa depan. "Saya tidak mau dengan intrik-intrik sebelumnya di mana ada aset PSSI dikelola pribadi, itu tidak boleh. Ada mohon maaf, kegiatan itu ada cashback."
"Jadi mohon beri kesempatan saya melakukan perbaikan untuk sepak bola secara menyeluruh. Timnas sudah, liga sudah, sekarang jantungnya PSSI, dan saya yakni ini ke arah lebih baik karena seluruh masyarakat sepak bola, seluruh stakeholder sepak bola juga menginginkannya," kata Erick.
Pilihan Editor: Liga 2 2024-2025 Resmi Bergulir Mulai 7 September, Pemain U-21 Timnas Indonesia Wajib Main