TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia akan segera diperkuat oleh dua pemain naturalisasi baru, yaitu Eliano Reijnders dan Mees Hilgers. Kedua pemain keturunan Indonesia ini saat ini sedang berada di Tanah Air untuk menyelesaikan proses administrasi naturalisasi. Lantas, bagaimana perjalanan karier Reijnders dan Hilgers?
Profil Mees Hilgers
Lahir di kota kecil Amersfoort, Belanda, pada 13 Mei 2001, Mees Hilgers adalah sosok yang unik. Meski berkewarganegaraan Belanda, darah Indonesia mengalir kental dalam dirinya. Ibunya, yang berasal dari Manado, telah menanamkan nilai-nilai dan budaya Indonesia sejak kecil.
"Saya sangat beruntung memiliki keluarga besar yang solid," ungkap Hilgers dalam sebuah wawancara di akun YouTube FC Twente. "Setiap akhir pekan, rumah kami di Amersfoort selalu ramai dengan keluarga besar. Kami berkumpul, beribadah, dan makan bersama. Tradisi inilah yang membentuk kepribadian saya."
Pengaruh budaya Indonesia begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari Hilgers. Didikan orang tua dan keluarga besarnya membuatnya merasa sangat dekat dengan Indonesia. Ketika memutuskan untuk membela Timnas Indonesia, keluarga besarnya pun merasa sangat bangga dan mendukung penuh keputusannya.
Karier sepak bola Hilgers dimulai sejak usia dini. Ia bergabung dengan klub lokal Sparta Nijkerk sebelum akhirnya direkrut oleh akademi FC Twente pada 2011. Dengan postur tubuh yang ideal (185 cm) dan kemampuan bertahan yang solid, Hilgers dengan cepat mencuri perhatian.
Setelah melewati berbagai level usia di FC Twente, Hilgers akhirnya berhasil menembus tim utama pada tahun 2020. Penampilan impresifnya di Eredivisie membuat namanya semakin dikenal. Hingga saat ini, ia telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan bersama FC Twente dengan sumbangan beberapa gol dan assist.
Profil Eliano Reijnders
Lahir di Zwolle, Belanda, pada 23 Oktober 2000, Eliano Reijnders tidak bisa lepas dari dunia sepak bola. Darah Indonesia mengalir deras dalam dirinya dari sang ibu, Angelina Lekatompessy, yang berasal dari Maluku. Namun, bakat sepak bolanya lebih banyak dipengaruhi oleh sang ayah, Martin Reijnders, mantan pemain profesional yang pernah berkarier di Belanda, Finlandia, dan Amerika Serikat.
Keluarga Reijnders seolah-olah adalah dinasti sepak bola. Selain Eliano dan ayahnya, ada pula kakak laki-lakinya, Tijjani Reijnders, yang kini bersinar di AC Milan dan Timnas Belanda. Kehadiran tiga generasi pesepak bola dalam satu keluarga tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga Reijnders.
Karier sepak bola Eliano dimulai sejak usia dini. Ia mengikuti jejak ayahnya dengan bergabung di akademi FC Twente Youth. Setelah beberapa kali berpindah klub, akhirnya Eliano bergabung dengan tim junior PEC Zwolle pada tahun 2016.
Dengan kemampuannya yang serba bisa di lini tengah, Eliano dengan cepat mencuri perhatian. Ia mampu bermain sebagai fullback, wingback, winger, hingga gelandang serang. Fleksibilitas posisinya ini menjadi nilai tambah bagi dirinya.
Pada musim perdananya bersama tim utama PEC Zwolle, Eliano langsung menunjukkan performa yang mengesankan dengan mencetak beberapa gol dan assist. Meskipun sempat dipinjamkan ke FC Utrecht U-21, Eliano tetap menjadi bagian penting dari skuad PEC Zwolle.
RANDY FAUZI FEBRIANSYAH | ANTARA
Pilihan Editor: Shin Tae-yong Berharap Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Bisa Bela Timnas Indonesia Mulai November 2024