TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia bermain imbang kontra Australia dalam laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa, 10 September 2024. Laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat itu berakhir dengan skor 0-0.
Penjaga gawang Maarten Paes menjadi bintang bagi Skuad Garuda.Total ada lima penyelamatan penting yang dilakukan pemain asal klub FC Dallas tersebut sehingga membuat gawang Indonesia terhindar dari bahaya.
Dengan hasil ini, Timnas Indonesia tetap berada di peringkat empat klasemen sementara grup C dengan koleksi dua poin, sedangkan Australia menempati urutan kelima dengan koleksi satu poin. Pasukan Merah Putih selanjutnya akan bertandang ke markas Bahrain pada 10 Oktober dan Cina pada 15 Oktober 2024.
Babak Pertama
Timnas Indonesia langsung tancap gas memberi tekanan ke pertahanan Australia. Pada 10 menit babak pertama berjalan, Skuad Garuda sukses mengurung para pemain Socceroos. Dua peluang emas tercipta melalui kaki Sandy Walsh dan Rafael Struick, tapi bola masih bisa dihalau kiper Mathew Ryan.
Memasuki pertengahan pertandingan, Australia mulai bisa mengambil alih permainan. Mereka memanfaatkan bola-bola mati untuk menciptakan kemelut, lalu mengancam gawang Timnas Indonesia. Peluang berbahaya tercipta melalui tendangan keras Keanu Baccus yang diblok Justin Hubner, bola liar jatuh ke kaki Mitchell Duke yang langsung melepaskan tendangan keras pada menit ke-20, tapi bola berhasil ditepis Maarten Paes.
Maarten Paes kembali melakukan penyelamatan dari sundulan Harry Souttar pada menit ke-22 yang membuat gawang Indonesia terhindar dari bahaya.
Aksi kiper Timnas Indonesia Maarten Vincent Paes saat melawan Timnas Australia pada laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Setengah jam babak pertama berjalan, tempo permainan mulai menurun. Australia masih mendominasi dengan 61 persen penguasaan bola, berbanding 39 persen milik Indonesia. Akan tetapi, serangan Jackson Irvine masih bisa dipatahkan barisan pertahanan Pasukan Garuda.
Australia mendapat peluang emas lewat sepakan Nestory Irankunda pada menit ke-33. Bola mengarah ke tiang gawang dan sempat mengenai badan Maarten Paes, tetapi bola liar hanya bergulir di depan garis gawang dan langsung dibuang oleh salah satu bek Indonesia.
Memasuki 10 menit akhir babak pertama, Timnas Indonesia mulai bisa keluar dari tekanan, tetapi upaya serangan balik mereka kerap patah di area sepertiga akhir Australia. Hingga turun minum, skor 0-0 bertahan.
Babak Kedua
Timnas Indonesia mengawali babak kedua dengan melakukan pergantian pemain. Shin Tae-yong menarik keluar Rafael Struic dan memasukkan Witan Sulaeman.
Keputusan itu cukup memberi dampak di menit-menit awal. Serangan Garuda lebih hidup, terutama di sisi kanan. Peluang sempat tercipta lewat tendangan Marselino Ferdinan pada menit ke-55, tetapi bola melambung tinggi di atas gawang.
Memasuki pertengahan babak kedua, Australia kembali bisa mengambil alih permainan. Di sisi lain, Timnas Indonesia mulai kembali bermain menunggu sambil sesekali melakukan serangan balik. Socceroos sempat mendapat peluang emas lewat tendangan Adam Taggart pada menit ke-67, namun Maarten Paes kembali mampu mengamankan bola.
Menjelang berakhirnya babak kedua, Shin Tae-yong tampak melakukan perubahan strategi. Pratama Arhan masuk menggantikan Marselino Ferdinan pada menit ke-79, disusul Wahyu Prasetyo yang menggantikan Sandy Walsh. Pelatih asal Korea Selatan tampak ingin memperkuat lini belakang dengan memasukkan beberapa pemain bertipikal bertahan.
Strategi ini terbukti cukup berhasil membuat Socceroos kesulitan menembus pertahanan Skuad Garuda, namun kondisi tersebut menjadikan upaya transisi Pasukan Merah Putih agak tersendat sehingga momentumnya hilang. Hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada gol tercipta dan skor 0-0 bertahan.
Pilihan Editor: Didier Deschamps Mengaku Tak Khawatir dengan Mandulnya Kylian Mbappe Bersama Timnas Prancis