TEMPO.CO, Jakarta - Duel sengit Atletico Madrid vs Real Madrid dalam lanjutan LaLiga pekan kedelapan pada Senin dinihari WIB, 30 September 2024, sempat dihentikan karena ada aksi pelemparan benda-benda oleh suporter tuan rumah. Kiper tim tamu, Thibaut Courtois yang menjadi sasaran.
Insiden itu terjadi saat pemain Real merayakan gol pembuka Eder Militao pada menit ke-64. Ultras Atletico Fondo Sur, yang berada di tribun bawah selatan, melemparkan benda ke arah Courtois. Wasit kemudian memutuskan untuk menghentikan pertandingan setelah kiper Belgia itu memberi tahu wasit. Laga baru dilanjutkan lagi sekitar 20 menit kemudian.
Ketika pertandingan dimainkan kembali, Angel Correa menyamakan kedudukan di waktu tambahan, sehingga laga ini berakhir dengan hasil imbang 1-1. Hasil ini membuat Atletico mengemas 16 poin dan tetap di urutan ketiga. Sementara, Real di urutan kedua dengan keunggulan dua poin.
Seusai laga, pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, berpendapat bahwa selain suporter yang melakukan pelemparan, pemain yang memprovokasi juga mestinya mendapatkan hukuman. Ia menegaskan timnya membutuhkan suporter yang memberikan dukungan bukan tindakan seperti itu.
Diego Simeone. Instagram
"Menurut saya, orang-orang yang telah melakukan insiden harus diberi sanksi oleh klub. Kami tidak membutuhkan orang-orang ini," kata Simeone kepada DAZN, dikutip dari Reuters, Senin, 30 September 2024.
"Kami membutuhkan orang-orang yang mendampingi dan mendukung kami. Mereka merugikan klub, tetapi berhati-hatilah: itu tidak membenarkan terciptanya situasi yang kami, para protagonis, ciptakan," ujarnya menambahkan.
Dia melanjutkan, orang-orang yang memprovokasi juga tidak benar karena itu memicu kemarahan. Ia menyoroti aksi para pemain lawan yang merayakan gol dengan melihat ke arah tribun.
"Orang tidak punya cara lain untuk melakukannya, dengan cara yang buruk, yang tidak benar, tetapi kita juga harus berusaha untuk tetap tenang, untuk memahami situasi, bahwa Anda dapat merayakan gol dengan merayakannya, tetapi tidak dengan merayakannya dengan menatap tribun, menyerang tribun, membuat gerakan... karena orang-orang akan marah," tuturnya.
"Tentu saja itu tidak dibenarkan, tetapi hal awal juga tidak dibenarkan karena jika tidak, kita akan selalu menjadi korban. Orang yang memprovokasi harus diberi sanksi dan orang yang memprovokasi juga harus diberi sanksi. Dengan cara ini tidak ada lagi tawa dan hal-hal seperti itu, karena Anda tidak diberi sanksi, Anda diizinkan untuk melakukan sesuatu," kata dia.
Atletico Madrid merilis pernyataan resmi pada Senin dinihari dengan mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi salah satu penggemar yang melemparkan benda ke lapangan. Mereka juga bekerja sama dengan polisi untuk mengidentifikasi yang lainnya, yang akan diberi sanksi.
"Atletico de Madrid ingin menyampaikan penolakan mereka terhadap pelemparan benda dari bagian tribun selatan pada menit ke-68 pertandingan melawan Real Madrid. Departemen keamanan klub telah bekerja sama dengan polisi untuk menemukan mereka yang terlibat, salah satunya telah diidentifikasi," kata klub dalam pernyataannya.
"Klub akan menerapkan aturan internal yang ditetapkan untuk kasus-kasus yang sangat serius kepada orang-orang yang terlibat dalam insiden ini. Sikap seperti ini tidak memiliki tempat dalam sepak bola dan mencoreng citra stadion yang telah mengalami atmosfer spektakuler dengan lebih dari 70.000 penonton di tribun, yang sebagian besar telah menunjukkan perilaku yang patut dicontoh."
Setelah pertandingan kandang Liga Spanyol melawan Real Madrid ini, Atletico Madrid akan melakoni laga kedua Liga Champions di kandang Benfica pada Kamis dinihari, 3 Oktober 2024. Sebelumnya, pasukan Diego Simeone memetik tiga poin dari pertandingan menjamu Leipzig 2-1 pada 20 September lalu.
REUTERS
Pilihan Editor: Real Madrid vs Atletico Madrid Berakhir Imbang, Carlo Ancelotti Kecewa tapi Puas dengan Kinerja Wasit