TEMPO Interaktif, Jakarta - Persija Jakarta gagal meraih poin penuh saat menjamu Persidafon Dafonsoro dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin sore, 5 Desember 2011. Tim Macan Kemayoran yang menguasai permainan hanya bisa memetik satu poin karena ditahan imbang 0-0.
"Salah satu kelemahan tim saat ini adalah finishing touch. Kami membuang banyak peluang di depan gawang. Pada babak pertama saja ada tujuh peluang yang gagal dimanfaatkan. Tidak ada satupun yang menjadi gol," kata Pelatih Persija Iwan Setiawan usai pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin, 5 Desember 2011.
Iwan juga menilai serangan demi serangan yang dilancarkan para pemain kurang optimal karena ketiadaan play maker di lini tengah dan belum kompaknya duet Bambang Pamungkas dengan Robertino. "Kami tidak punya play maker. Tino (Robertino) awalnya diseting agak kebawah," katanya.
Tampil cukup agresif sepanjang 90 menit pertandingan, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan banyak menguasai bola. Namun serangan demi serangan yang dibangun selalu mentok di barisan belakang Persidafon yang dimotori Bejo Sugiantoro dan Erik Bayemi.
Penjaga gawang Persidafon Wilson Aleng pun tampil cukup optimal. Ia, misalnya, sanggup menepis tendangan keras Bambang Pamungkas di menit ke-10. Empat menit kemudian, Bambang Pamungkas kembali gagal mencetak gol. Tendangannya di mulut gawang melebar terlalu tinggi. Padahal saat itu ia sudah berdiri bebas.
Persifon yang diperkuat bintang Skuad Garuda Muda Patrich Wanggai justru nyaris membuat malu tuan rumah di menit ke-34 lewat tendangan keras pemain asing Ngon A Djam. Namun bola meluncur tepat ke arah penjaga gawang Galih Sudaryono.
Memasuki babak kedua, tempo permainan kedua tim sedikit menurun. Namun Bambang Pamungkas dan kawan-kawan masih unggul dalam penguasaan bola. Mereka semapat memaksa para pemain Persidafon bermain di barisan pertahanan mereka sendiri.
Hasilnya sebuah peluang untuk Persija di menit ke-58 saat pemain belakang Persidafon, Marcello Cirelli, bermaksud membuat bola ke depan. Namun bola justru bergerak liar sehingga bisa dimanfaatkan gelandang Persija Robertino. Sayangnya, bola sepakan Robertino masih masih bisa diantisipasi penjaga gawang Wilson Aleng.
Lime menit kemudian Robertino kembali membuka peluang dengan melakukan tendangan keras dari luar kotak pinalti. Namun lagi-lagi usahanya digagalkan Wilson Aleng. Rapatnya barisan belakang Persidafon dan kokohnya Wilson menjaga mistar membuat para pemain Persija frustasi.
Sebaliknya, para pemain Persidafon justru nyaris memaksa Macan Kemayoran bertekuk lutut lewat serangan mereka di menit ke-84. Ngon A Djam, setelah mendapat umpan silang dari Ferinando Pahabol, menyepak bola dengan keras.
Penjaga gawang Persija, Galih Sudaryono, yang saat itu telah mati langkah agaknya harus berterimakasih kepada tiang gawang. Sebab bola yang meluncur deras dari kaki Ngon A Djam membentur sisi luar gawang. Pertandingan pun berakhir dengan skor 0-0.
DWI RIYANTO AGUSTIAR