TEMPO.CO, Palembang - Dalam dua pertandingan kandang terakhir Sriwijaya Football Club, perilaku suporter semakin menakutkan. Bentrok antar suporter selalu terjadi setiap laga berakhir.
Dua tawuran suporter itu terjadi saat Sriwijaya FC menjamu Persisam Putra Samarinda dan Mitra Kukar di Stadion Glora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Langkah polisi dalam menggelar razia senjata tajam di pintu masuk Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, belum mampu meredam tindak anarkistis suporter.
"Kami akan tingkatkan lagi razia jelang laga melawan Persiram pada Sabtu nanti. Kami juga sudah memetakan wilayah rawan terjadi bentrok," kata Komisaris Polisi Dedy Adrianto yang mewakili Kapolresta Palembang dalam Forum Diskusi Jurnalis Sumsel, Rabu, 14 Maret 2012.
Ada sekitar 15 titik rawan keributan antar suporter di Palembang. Titik-titik rawan bentrokan itu di antaranya adalah Bundaran depan stadion, Bundaran air mancur, Simpang Charitas, KM 12, Perumnas Sako, Plaju, dan Kertapati.
Pihak Polisi, dalam razia beberapa hari lalu mendapati puluhan bilah senjata tajam, rantai sepeda motor, kayu dan besi. "Sebelumnya, kami sudah mendamaikan pimpinan kedua kelompok, tetapi sepertinya belum sampai ke anggotanya," ujarnya.
PARLIZA HENDRAWAN