TEMPO.CO, Turin - Arturo Vidal tidak pernah menyesal menolak tawaran Bayern Muenchen dan lebih memilih pinangan Juventus pada jendela transfer musim panas tahun lalu. "Mengatakan tidak kepada klub Jerman adalah hal yang tepat untuk dilakukan," katanya kepada Kicker, Kamis 10 Mei 2012.
Sebelum bergabung dengan Juventus, Vidal diberitakan akan berlabuh ke Allianz Arena, markas Muenchen. Namun bekas pemain Bayern Leverkusen ini justru jatuh hati dengan usaha keras La Vecchia Signora yang begitu serius menginginkan jasanya. Vidal pun diboyong ke Juventus Arena dengan kocek Rp 125 miliar rupiah.
Keputusan Vidal untuk berseragam Juventus sangatlah tepat. Di bawah tangan dingin Antonio Conte, kualitas pemain internasional Chile itu kian berkembang pesat. "Saya semakin dewasa sebagai seorang pria dan pesepakbola di Juventus," ujar pemuda kelahiran Santiago, 24 tahun yang lalu itu.
Dengan kualitas mumpuni, Vidal mampu menembus jajaran tim inti Juventus. Vidal pun memaksimalkan peluang besar itu dengan sebaik-baiknya. Padahal di jajaran lini tengah Juventus berderet para gelandang kelas dunia, seperti Andrea Pirlo, Milos Krasic, Claudio Marchisio, dan Emanuele Giaccherini.
Bersama dengan Pirlo dan Marchisio, Vidal bahu membahu menggalang kekuatan di jantung permainan Juventus. Pada akhrinya, usaha keras Vidal terbayar dengan sangat manis. Juventus keluar sebagai kampiun Seri-A Liga Italia setelah mengungguli sang juara bertahan AC Milan di tabel klasemen.
"Gelar juara yang saya raih bersama Juventus adalah penghargaan terbesar dalam karier saya," tutur pria yang mengenakan nomor punggung 22 ini. "Memenangkan kejuaraan Italia adalah sesuatu yang spesial."
FOOTBALL ITALIA | SINGGIH SOARES TONCE
Berita Terpopuler:
Arsenal Sepakati Transfer Yann M'Villa
Gaji Pelatih Sepakbola Ini Paling Besar
Biar United Juara, Ferdinand Minta Bantuan Adiknya
Timnas Menang tapi Belum Kompak
Bergabung ke Timnas, Okto Akan Digugat Persiram